TEMPO.CO, Garut - Kantor Cabang Partai Gerindra, Kabupaten Garut, Jawa Barat, didemo wartawan media cetak dan elektronik. Aksi itu dipicu pernyataan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang dianggap menyudutkan media massa. Dia mengatakan, jangan percaya pemberitaan di media massa. Alasannya, wartawan bisa disogok.
Ucapan itu disampaikan Prabowo dihadapan ribuan kader Himpunan Kelompok Tani Indonesia serta pengurus Partai Gerindra di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Gaurt, Jumat, 25 Oktober 2013. "Pernyataan Prabowo itu merupakan bentuk pelecehan profesi jurnalis," ujar Noto Prasetyo Wibowo, wartawan Radar Garut, dalam orasinya di depan kantor Gerindra.
Sebelum melontarkan tuduhannya, Prabowo meminta kader Gerindra dan anggota HKTI menjelaskan kepada masyarakat mana pemimpin yang bersih. Saat ini, menurut Pabowo, hampir Rp 1.000 triliun uang rakyat bocor setiap tahunnya.
"Jangan percaya apa yang disampaikan media-media. Media juga manusia-manusia. Kalau hakim agung-hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan. Sama saja," ujar Prabowo disambut tepuk tangan kader Gerindra dan HKTI.
Menurut Noto, ucapan Prabowo itu mencap bahwa semua wartawan bisa disuap. Padahal banyak media massa yang melarang wartawannya menerima uang dan patuh pada kode etik jurnalistik. "Bila menyebutkan oknum wartawan, kami bisa mentolelirnya, tapi ini tidak," ujar Noto.
Para wartawan di Garut meminta Prabowo membuktikan pernyataannya dan membawa oknum wartawan yang menerima sogokan ke polisi. Mendengar desakan ini, Prabowo hanya menjawab singkat. "Itu, kan, gejala. Wartawan juga manusia, semua orang orang juga bisa (disogok)," ujar Prabowo usai acara di Gedung Intan Balarea.
Sekretaris Cabang Partai Gerindra Kabupaten Garut, Asep Wahyu, mengaku telah menyampaikan permohonan maaf kepada jurnalis dengan mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Garut. Permohonan maaf rencananya juga akan disampaikan melalui media massa, baik lokal maupun nasional. "Pernyataan Pak Prabowo tidak bermaksud menyinggung rekan-rekan media, tapi kami akan menyampaikan permintaan maaf ke media," kata Asep.
SIGIT ZULMUNIR
Topik terhangat:
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita terpopuler:
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Soal Kasus Wawan, Adnan Buyung Mau Gugat KPK
Tren Korupsi Banten, Temuan BPK: Main Proyek Nyawa
Ini Orang PKS yang Minta Mobil Luthfi Dipindahkan
Setelah Bunda Putri, Kader PKS Sebut Bunda Daging