TEMPO.CO, Jakarta -- Ekonom Faisal Basri menjelaskan perkenalannya dengan Bunda Putri, perempuan yang kerap disebut-sebut dalam persidangan suap impor daging sapi yang menyeret mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Penjelasan Faisal ditulis dalam artikel sepanjang 8.000 karakter, diberi judul "Bunda Putri yang Saya Kenal".
Failsal mengatakan keterangan yang ditulisnya untuk menjawab banyak pertanyaan setelah situs Seruu.com mengunggah foto dirinya bersama Bunda Putri dan seorang laki-laki. Penjelasan itu diunggah di situs blog paling favorit di Indonesia wordpress pada Senin, 21 Oktober 2013. Melalui akun Twitter @FaisalBasri alamat situs diunggah pada Selasa, 22 Oktober pukul 01.04 WIB.
Faisal pertama kali bertemu dengan Bunda Putri pada 2007 di kedai kopi Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan. Di hotel ini pula Komisi Pemberantasan Korupsi mengawali penangkapan tersangka suap impor daging sapi, Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi. Menurut Faisal, ia dikenalkan dengan Bunda Putri oleh Kosasih, orang yang baru dikenalnya. Perkenalan dengan Kosasih lewat Azwar Zulkarnaen, rekan Faisal di lembaga Pergerakan Indonesia. "Bunda Putri menemui saya setelah bertemu menteri Somalia yang berkunjung ke Jakarta," katanya.
Dalam pertemuan itu Bunda Putri memberikan gambaran peta politik di Jakarta. Kala itu Faisal berniat mengikuti konvensi bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang digelar PDI Perjuangan. Perempuan yang disebut-sebut bernama Non Saputri ini bukan orang baru di kalangan politikus. Dari keterangan Azwar, Faisal mengetahui Bunda Putri adalah anak Ahmadi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jakarta zaman Presiden Soeharto.
Faisal juga akhirnya tahu kegemaran Bunda Putri, durian. Bunda Putri kerap berburu durian di berbagai daerah. Faisal juga sangat tahu bahwa Bunda Putri adalah pelobi ulung untuk Petronas.
Faisal menilai analisis Bunda Putri ihwal peta politik Jakarta tidak ada yang baru. Pengamat ekonomi makro ini belakangan maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 melalui jalur independen. Setelah pertemuan itu, Faisal dan Bunda Putri lama tidak berkomunikasi. "Kontak tak berlanjut," ujarnya.
AKBAR TRI KURNIAWAN