TEMPO.CO, Situbondo - Sekitar 700 hektare kawasan sabana di Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terbakar sejak akhir Juli hingga Oktober 2013. Lahan yang terbakar ini lebih luas dibandingkan kebakaran yang terjadi tahun 2012 lalu, yakni 549 hektare.
Kepala Brigade Pengendali Kebakaran Hutan Baluran, Dikaryanto, mengatakan kebakaran terakhir terjadi Senin kemarin. "Hari ini belum terpantau ada api," kata dia kepada Tempo, Rabu, 16 Oktober 2013.
Menurut Dikaryanto, sebagian besar titik api berada di kawasan resor Labuhan Merah dan Watunumpuk. Kemarau panjang yang menyebabkan sabana kering mengakibatkan api cepat menjalar. Bahkan, apabila gagal dipadamkan dalam waktu satu jam, api akan cepat meluas.
Terbakarnya sabana, kata dia, diduga kuat akibat ulah manusia. Biasanya, para pemburu satwa membakar sabana untuk mengalihkan perhatian petugas. "Kalau wilayah utara yang terbakar, mereka akan masuk dari arah selatan," katanya.
Ada 49 titik jalan masuk, dengan luas sekitar 1.000 hektare di luar kawasan taman nasional, yang sering dipakai para pemburu. Sementara jumlah petugas lapangan hanya 30 orang. Kurangnya petugas lapangan inilah yang menjadi kendala serius untuk mengantisipasi kebakaran.
Taman Nasional Baluran memiliki luas 25 ribu hektare dengan 40 persen di antaranya merupakan vegetasi sabana. Ada 26 jenis mamalia yang hidup di hutan bertipe kering ini, dan banteng menjadi maskotnya.
IKA NINGTYAS
Berita terpopuler:
Demi Selingkuhan, Istri Bersiasat Bunuh Suami
VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar
Kenapa Jokowi Kurban di Lenteng Agung?
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Gempa Filipina, Waspada Tsunami di Indonesia Timur