TEMPO.CO, Badung- Bertepatan dengan 11 tahun peringatan Bom Bali I, Yayasan Bali Peace Park resmi meluncurkan rencana sekaligus desain pembangunan Taman Perdamaian Bali (Bali Peace Park) yang akan didirikan di lokasi Bom Bali I yakni bekas Sari Club, Kuta. Bali Peace Park adalah lembaga non profit dari Australia.
Taman ini dibuat untuk mengenang kematian ratusan korban dalam tragedi Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 silam. Tempat ini akan dibangun dengan desain yang sangat sederhana di atas lahan 800 meter persegi.
Taman yang akan berlokasi tepat di seberang Monumen Bom Bali ini dipenuhi oleh pohon-pohonan sehingga menjadi tempat yang teduh.
"Kami berharap melalui keindahan taman ini dapat mengubah apa yang pernah terjadi di sini sebagai penghargaan terhadap para korban dan harapan untuk kedamaian masa depan," kata perancang taman, Michael White yang kini bernama Made Wijaya, Sabtu (12 Oktober 2013).
Wijaya merancang sebuah ukiran yang akan disangga 202 tiang. Jumlah tiang ini mempresentasikan jumlah korban yang meninggal dalam tragedi itu.
Ketua Yayasan Bali Peace Park Nick Way yang hadir dalam peluncuran ini mengatakan bahwa proyek taman belumm memiliki target penyelesaian. Namun, pihaknya mengupayakan agar bisa diselesaikan secepatnya karena proyek ini sudah menelan waktu 11 tahun.
Permasalahan yang muncul saat ini adalah bahwa yayasan belum mencapai kesepakatan dengan pemilik lahan tentang jual beli lahan tersebut.
"Kami tidak akan membayar harga yang tidak masuk akal, kami akan membayar dengan harga yang realistis," kata Way. Untuk mendapatkan dana tersebut, yayasan telah melakukan aksi penggalangan dana di Australia dan telah mendapatkan AUD 1 juta.
Pembangunan proyek ini juga telah mendapat dukungan dari Pemprov Bali dan Bendesa Adat Kuta.
KETUT EFRATA