TEMPO.CO, Jakarta -- Satu akun anonim di sosial media Twitter berulang kali menuduh Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi, meminta suap. Kicauan yang menuding Akil itu diunggah sejak dua bulan lalu. "Ketua MK Akil Mochtar minta duit Rp 2 miliar kepada penggugat Undang-Undang Kalimantan Utara kalau mau cepat diputus," cuit akun @JOKO91428420, pada Rabu, 7 Agustus 2013.
Kicauan bernada menyerang diulang Rabu pagi tadi. "Tolong KPK sadap telepon Ketua MK Akil Mochtar. Dia teleponan terus dengan pejabat di Kaltim, dengan Bupati Tana Tidung," kicau akun itu pada Rabu, 2 Oktober 2013.
Akun anonim ini menuding miliaran duit sudah diterima Akil dari pejabat di Kalimantan Timur yang berperkara di MK. "Ketua MK saat ini tidak netral dan minta-minta duit terus."
Tujuh belas jam setelah cuit @JOKO91428420, Akil bersama Chairun Nisa, anggota DPR dan satu orang berinisial CN, diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Rabu malam pukul 21.00 WIB. Pencidukan ketiganya diikuti penangkapan dua orang di Hotel Red Top, Jakarta Barat.
Juru bicara KPK Johan Budi SP mengatakan operasi tangkap tangan itu menyita uang senilai Rp 3 miliar (Baca: Uang Suap Diberikan Dalam Bentuk Dolar Singapura). Tindak kejahatan ini diduga berkaitan dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
M. ANDI PERDANA
Terhangat
Akil Mochtar Ditangkap | Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah
Berita Terpopuler Lainnya:
Status BBM Akil Mochtar: Kehidupan
KPK Segel Ruangan Akil Mochtar
Akun Ini Mengulang Cuit Akil Mochtar Minta Suap
KPK Tangap Bupati Gunung Mas di Hotel Redtop
Akil Mochtar Pernah Dituduh Terima Suap