Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

image-gnews
Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Penelitian dan penggalian Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) di situs megalitikum (zaman batuan besar) Gunung Padang, Cianjur, menimbulkan silang pendapat ilmiah. Kabar ditemukannya lapisan dan ruangan di bawah situs dipertanyakan kelompok geolog dan arkeolog, salah satunya yang tergabung dalam kelompok Petisi 34.

Salah seorang anggota kelompok Petisi 34, Sujatmiko, mengatakan bahwa Gunung Padang mereka yakini sebagai sisa gunung api purba belaka. Bukit itu tersusun dari batuan beku andesit basalt berstruktur kekar tiang. "Posisi batu tiangnya bisa horisontal, sub-horisontal, atau bahkan tegak, tergantung dari proses terjadinya batuan beku tersebut," katanya kepada Tempo, Selasa, 1 Oktober 2013.

Selain batuan beku berstruktur kekar tiang, ujar geolog gaek itu, terdapat produk gunung api lainnya, berupa pasir tufaan yang dapat dilihat dengan jelas di permukaan punden teras 5 Gunung Padang. Dengan kata lain, kelompok Petisi 34 percaya bahwa isi di bawah situs Gunung Padang merupakan karya alam, bukan kerjaan tangan manusia. "Hal semacam ini merupakan fenomena geologi yang umum dan tidak istimewa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Kabupaten Cianjur sudah menerima laporan singkat hasil penelitian dan ekskavasi TTRM Situs Gunung Padang. Pada laporan itu disebutkan ada struktur bangunan yang lebih tua dan berlapis-lapis sampai puluhan meter ke dalam tanah di bawah permukaan situs megalitikum tersebut.

Pada lapisan kedua di bawah situs dilaporkan adanya susunan batuan yang lebih rapi dengan menggunakan semacam material semen atau perekat sebagai penguat. Semen purba ini mempunyai komposisi 45 persen mineral besi, 40 persen mineral silika, dan sisanya mineral lempung serta sedikit karbon. Dari hasil analisis dengan radiokarbon, umur lapisan tersebut sekitar 4.700 sebelum masehi (SM). "Semen purba itu cuma tanah pelapukan batuan andesit basalt semata," kata lulusan Teknik Geologi ITB berusia 72 tahun itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok Petisi 34 merupakan istilah bagi 34 orang peserta diskusi ilmiah bertema "Rasionalitas Gunung Padang dan Piramida Atlantis di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Jakarta" pada 26 April 2013 lalu. Isi petisi itu di antaranya kegiatan penelitian TTMR dinilai tidak mengikuti kaidah-kaidah yang berwawasan keilmuan dan pelestarian situs, dan menyayangkan publikasi tim yang masih dinilai berupa hipotesis. Mereka juga meminta pemerintah mengeluarkan moratorium untuk menghentikan sementara kegiatan penelitian dan menempatkan batas-batas dan zonasi kawasan Gunung Padang.

ANWAR SISWADI

Terhangat
Edsus LEKRA | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah

Berita Terkait:
Gunung Padang Belum Pasti Mengandung Emas

Temuan di Gunung Lalakon Diduga Arca Ganesha

Pengunjung Gunung Padang Turun hingga 90 Persen

Biaya Eksplorasi Gunung Padang Miliaran Rupiah?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

2 Maret 2016

Seorang wanita menunggu didepan toilet umum di depan Piramida Giza di Kairo, Mesirm 8 November 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

Pemerintah Mesir mencari ruang tersembunyi di Piramida Giza, untuk mendongkrak pariwisata.


Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

13 November 2015

Piramida Agung dan Sphinx terlihat berkilau dengan sorotan lampu bewarna biru dalam perayaan ulang tahun PBB ke-70 di Giza, Mesir, 24 Oktober 2015. REUTERS
Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

Teknologi gambar termal berhasil menemukan kemugkinan ruangan tersembunyi di Piramida Khufu. Ruang ini diduga tempat makam firaun terletak.


Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

9 Agustus 2015

Pendaki sedang mencuci piring di pinggir Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Aris Andrianto/Tempo
Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

Para ahli meneliti material dari letusan gunung di Lombok yang terjadi tahun 1257 yang kekuatannya 8 kali letusan Gunung Krakatau.


Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

18 September 2014

Koin yang ditemukan di Gunung Padang. Tim Arkeologi, DR. Ali Akbar  mengklaim koin ini berasal dari masa 5.200 SM. Foto: ERik Rizki, sekretaris Timnas Riset Gunung Padang
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

Kebudayaan logam masuk ke Indonesia pada 500 sebelum Masehi.


Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

4 Maret 2014

TEMPO/Ivansyah
Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

Belum ada kegiatan fisik karena izin usaha pertambangan belum turun.


Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

4 Maret 2014

TEMPO/Ivansyah
Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui broadcast BBM dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter.


Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

7 Februari 2014

Batu menhir yang menancap di kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). TEMPO/Prima Mulia
Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

KA Siliwangi melayani rute Sukabumi-Cianjur dan melewati lima stasiun.


Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

27 Oktober 2013

Situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, bisa dijadikan lokasi pilihan berwisata alternatif yang bernuansa petualangan dan sejarah. TEMPO/Yosep Arkian
Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

'Di Gunung Padang ada potensi emas, tapi sepertinya sangat dalam dan jumlahnya sedikit, dalam ukuran mikron.'


Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

3 Oktober 2013

Sejumlah anak desa setempat membersihkan situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Petugas dan warga sekitar senantiasa menjaga kebersihan situs prasejarah ini. TEMPO/Yosep Arkian
Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengundang tim untuk memaparkan hasil riset di Gedung Sate.


Riset Situs Gunung Padang Dihentikan Sementara  

13 September 2013

Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Riset Situs Gunung Padang Dihentikan Sementara  

Sekelompok orang memukuli tim peneliti Gunung Padang.