TEMPO.CO, Bondowoso - Sejumlah warga di Gang Malabar Kelurahan Kotakulon menyatakan, almarhum Sersan Kepala (Serka) Agus Suryadi dikenal sebagai pembuat petasan.
"Ya memang membuat mercon petasan, kerjaan dia sejak lama. Warga disini sudah tahu semua,"ujar Sono, seorang warga daerah itu kepada tempo.co, Minggu, 29 September 2013.
Dia menambahkan, selain dikenal sebagai seorang tentara, hampir semua anak-anak muda dan warga di gang itu tahu, dia pembuat petasan. "Kalau mau hari raya seperti ini, biasanya kan memang banyak pesanan. Mungkin sekarang lagi apes. Kasihan, keluarganya juga kena celaka,"katanya.
Edi, seorang pedagang di sekitar gang Malabar menambahkan, selain dikenal sebagai pembuat petasan, Serka Agus juga dikenal sebagai bandar judi toto gelap (togel). "Ya, orang sini nggak berani macam-macam, karena dia tentara,"kata dia.
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0822 Bondowoso, Letnan Kolonel Infantri Zulkarnaen Dwi Peristianto, mengaku tidak tahu menahu kegiatan Serka Agus selain di markas atau di kantornya. "Ya, masak saya mau mengurusi persoalan privasi seseorang,"kata dia usai mengunjungi lokasi ledakan.
Letkol Zulkarnaen membenarkan, Serka Agus adalah salah satu anggotanya. Kasus itu, sudah ditangani penuh oleh aparat kepolisian. "Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada polisi. Beliau yang punya kewenangan dalam kasus ini," kata dia.
Dalam berita sebelumnya, ledakan keras terjadi di Kelurahan Kotakulon Kecamatan Kota Kabupaten Bondowoso, Minggu, 29 September 2013 padi. Sedikitnya dua orang tewas akibat ledakan tersebut. (Baca : Rumah Anggota TNI Meledak, 2 Tewas, 21 Rumah Rusak | nasional ...)
Menurut Kepala Kepolisian Resort Bondowoso, Ajun Komisaris Polisi Sabilul Alief ledakan menyebabkan pemilik rumah tewas dan luka. Korban yang tewas itu adalah Sersan Kepala Agus Suryadi dan seorang anak tetangganya, Tara (13 tahun). (Baca : Anak Korban Ledakan Bondowoso Dimakamkan | nasional | Tempo ...)
Sedangkan istri Agus, Ny. Tita, mengalami luka-luka cukup parah dan hingga kini dirawat di Rumah Sakit Daerah dr. Koesnadi-Bondowoso. "Tim labfor dan penyidik masih terus menyelidiki kasus ini,"katanya singkat.
MAHBUB DJUNAIDY