TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Timur Pradopo berkunjung ke Rumah Duka Dokter Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat siang, 27 September 2013. Pradopo datang untuk melihat jenazah dokter forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Abdul Mun'im Idries, SpF.
Mengenakan seragam dinas, Timur Pradopo melayat hanya beberapa menit. Sekitar jam 10.42 WIB, orang nomor satu di korps kepolisian itu keluar dari tempat jenazah Mun'im Idries disemayamkan. Sebelum memasuki mobil, dia mengomentari kepergian Mun'im Idries.
Menurut Timur Pradopo, Mun'im Idries adalah ahli forensik andal. "Beliau tidak pernah menolak kapan saja dihubungi dalam situasi apapun dan cuaca apapun," kata Timur Pradopo kepada wartawan. "Beliau merupakan bagian dari Polri untuk mengungkap kasus-kasus yang lain."
Jadi, Timur Pradopo melanjutkan, "Kita kehilangan seorang ahli forensik yang hebat. Beliau sudah mendidik dan mencetak ahli forensik yang lain," ucapnya. Timur Pradopo pun berharap keluarga diberi ketabahan oleh Tuhan.
Mun'im Idries meninggal sekitar jam 02.32 dini hari tadi. Tiga hari sebelumnya, Mun'im Idries menjalani operasi kanker pankreas selama enam jam. Menurut anak ketiga Mun'im Idries, Elita Murnawaty, operasi berjalan lancar. Namun, setelah itu, kondisi ayahnya perlahan menurun "Nafasnya agak sesak," katanya "Pas malam tadi kondisinya menurun."
SINGGIH SOARES
Berita terkait
Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Inilah Kasus Besar yang Ditangani Mun'im Idris
Dr Mun'im Idris Meninggal
Mun'im Idris Meninggal Akibat Kanker Pankreas