Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mun'im Idries dan Kasus Kontroversial  

image-gnews
Ahli forensik Dr Abdul Mun'im Idries, diwawancarai wartawan setelah simposium euthanasia di Gedung PT Sinar Kasih, Jakarta, 1984. Mun'im pernah menerbitkan buku berjudul X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munirdok. TEMPO/Anizar M. Jasmine
Ahli forensik Dr Abdul Mun'im Idries, diwawancarai wartawan setelah simposium euthanasia di Gedung PT Sinar Kasih, Jakarta, 1984. Mun'im pernah menerbitkan buku berjudul X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munirdok. TEMPO/Anizar M. Jasmine
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepak terjang Mun'im Idries dalam dunia forensik kriminal kerap kali bersinggungan dengan aparatur negara dan masyarakat. Namun ia tetap mempunyai alasan mengungkapkan yang benar. "Kalau fakta, ya, tak boleh disembunyikan," ucapnya.

Mun'im menghembuskan nafas di RSCM Jakarta, Jumat 27 Oktober 2013, karena kanker pankreas. Mun'im akan selalu dikenal sebagai ahli forensik yang menyingkap X-Files dengan sejumlah kontroversinya.

KASUS RELAWAN KORBAN PEMERKOSAAN 1998
Kebenaran tindakan forensik Mun'im Idries pernah digugat anggota masyarakat. Kejadiannya ketika ia menyelidiki Martadinata alias Ita, korban pembunuhan 9 Oktober 1998. Ita diduga sengaja dibunuh karena termasuk anggota relawan korban pemerkosaan kerusuhan Mei 1998. Namun polisi menyatakan Ita, 18 tahun, siswa kelas III Sekolah Menengah Umum Paskalis Jakarta menjadi korban kriminal murni.

Mun'im, yang mengotopsi jasad Ita, ketika itu mengungkapkan lewat hasil tes urine bisa disimpulkan Ita adalah pemakai narkotika. Bahkan selaput dara korban sudah terdapat bekas hubungan seksual seks sebelum kerusuhan 1998.

Kolega Mun'im, psikolog Sarlito Wirawan yang juga turut terlibat menegaskan, korban adalah pekerja seks. Tindakan Mun'im yang membeberkan hasil otopsi digugat keluarga korban karena dianggap tidak etis. Sementara Mun'im beranggapan ia harus meluruskan berita kematian Ita yang disebut disodomi dan dibunuh karena melindungi korban pemerkosaan 1998. "Ini soal transparansi. Kalau fakta, ya, tak boleh disembunyikan," ucapnya.

PENYEBAB KEMATIAN MARSINAH
Mun'im menyebutkan penyebab kematian aktivis buruh Marsinah yang berbeda dengan keterangan polisi. Versi polisi, Marsinah disekap oleh dua orang pelaku di rumah bos PT Catur Putra Surya (CPS) selama tiga hari. Marsinah dihajar oleh pelaku, Suwono dan Suprapto. Terakhir Suwono yang juga mantan marinir memaksa memasukkan kayu bulat 90 sentimeter ke kelamin Marsinah hingga aktivis itu tewas. Mayat Marsinah kemudian dibuang ke hutan.

Namun Mun'im menyebut penyebab lain kematian Marsinah. Luka di kemaluan Marsinah bukan karena tusukan balok kayu. "Luka Marsinah hanya di sekitar labia minora sebesar 3 sentimeter," ujar Mun'im. Luka itu bukan karena benda tumpul melainkan peluru yang ditembakkan. Ini hanya bisa disebabkan oleh proyektil yang melenting," kata ahli forensik itu.

MAHASISWA TRISAKTI BUKAN KORBAN PELURU NYASAR
Mun'im berhasil membuka tabir penembakan mahasiswa Trisakti pada 1998. Ketika itu Mun'im diminta Kepolisian Daerah Metro Jaya datang ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk melakukan tindakan awal korban penembakan. Ketika itu Mun'im melakukan pemeriksaan forensik tanpa otopsi terhadap empat mahasiswa Trisakti, Hery Hartanto, Elang Mulya Lesmana, Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Alifidin Royan. "Saya tidak melakukan otopsi,karena memang tidak ada perintah otopsi dan pihak keluarga juga tidak setuju," jelas Mun'im.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesimpulan forensik Mun'im menyebutkan kematian mahasiswa Trisakti bukanlah disebabkan oleh peluru nyasar. Menurut Mun'im, korban hanya terkena satu peluru yang ditembakkan dari jarak jauh yang mengenai organ vital yaitu kardiovaskuler, saraf, dan pernapasan. Lubang masuknya peluru pun kecil namun tempat peluru keluar cukup besar membuktikan peluru yang digunakan merupakan high velocity, atau peluru berkecepatan tinggi dan bersifat destruktif. "Kalau memang tujuannya bukan mematikan, mestinya mereka mengarahkan ke kaki," kata Mun'im.

PENYEBAB MENINGGALNYA NASRUDIN
Mun'im tiba-tiba mengejutkan dengan memberikan fakta yang berbeda tentang kematian Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Dalam keterangannya sebagai ahli untuk terdakwa Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Mun'im mengaku menolak ketika diminta menghilangkan data forensik kematian Nasruddin. Ketika itu Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian yang meminta penghilangan data itu. "Apa yang ada di dalam jenazah adalah kewenangan saya," kata Mun'im di persidangan 11 Desember 2009.

Mun'in berbeda pendapat dengan petugas kepolisian soal kronologi penembakan Nasrudin. Menurut Mun'im, peluru ditembak dari jarak jauh. Sedangkan versi polisi, peluru ditembakkan dari jarak dekat. Petugas laboratorium forensik kepolisian juga tidak terima Mun'im menuliskan ukuran proyektil peluru. Mun'im menulis ukurannya 9 milimeter.

EVAN | PDAT SUMBER DIOLAH TEMPO

Terhangat
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal

BeritA Terkait
Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Ini Riwayat Kesehatan Mun'im Idris
Ini Penyebab Kematian Bung Karno Versi Mun'im
Mun'im Idris Meninggal Akibat Kanker Pankreas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

8 Mei 2023

Simpatisan dari Partai Buruh membentangkan poster wajah Marsinah saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 1 Mei 2023. Aksi yang dikuti ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja tersebut di antaranya menuntut agar pemerintah mensejahterakan buruh serta merubah ketentuan di UU Cipta Kerja tentang kesejahteraan buruh. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

Marsinah, buruh pabrik jam tangan ditemukan tewas mengenaskan pada 8 Mei 1993. Hingga 30 tahun berlalu, pembunuhnya masih belum terungkap.


Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

12 Maret 2023

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

Almarhum istri Moeldoko itu akan dimakamkan usai salat Dzuhur di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Tangerang Selatan.


Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

24 Februari 2023

Thomas H Lee, presiden dan CEO, Thomas H. Lee Capital LLC, berbicara dalam The Year After the Year of Private Equity: What Now? panel pada Konferensi Global Institut Milken 2008 di Beverly Hills, California 29 April 2008. REUTERS/Phil McCarten (AS)
Miliarder AS Thomas H Lee Ditemukan Tewas di Kantornya

Miliarder Amerika Serikat, Thomas H Lee, yang dianggap sebagai pelopor investasi ekuitas swasta dan pembelian dengan leverage, meninggal pada usia 78


Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

16 Februari 2023

Pada tahun 2010, penggemar Yoga, Raquel Welch, mengungkapkan beberapa penyesalan bahwa banyak dari awal karirnya yang hanya difokuskan pada lekuk tubuh indahnya. Likecinema.net
Raquel Welch, Aktris Top Hollywood 1970-an Meninggal

Raquel Welch, aktris top Hollywood tahun 1960-1970-an, meninggal dalam usia 82 tahun, Rabu, 15 Februari 2023.


Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

1 Oktober 2022

Pertandingan antara Antonio Inoki dan Muhammad Ali pada 26 Juni 1976 di Tokyo. Kyodo/Reuters
Inoki, Politisi dan Pegulat Jepang yang Pernah Tantang Ali, Meninggal

Antonio Inoki, bintang gulat Jepang, politisi, dikenal luas karena melawan petinju legendaris Muhammad Ali, meninggal karena sakit langka


Mengenang Legenda Ahli Forensik Mun'im Idris, Berikut Kasus Besar yang Ditanganinya

27 Agustus 2022

Ahli Forensik Dr. Mun'im Idris dikrumuni wartawan di RS Polri Sukanto, Jakarta (30/9). Kedatangan Mun'im adalah untuk mengamati empat jenazah teroris yang tewas di Mojosongo. Foto: TEMPO/Dwianto Wibowo
Mengenang Legenda Ahli Forensik Mun'im Idris, Berikut Kasus Besar yang Ditanganinya

Mun'im Idris kerap terlibat dalam sejumlah penyelidikan kasus-kasus besar. Ia menulis buku X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munir


SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

21 Agustus 2022

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut berbela sungkawa pada Emil Dardak, anak dari almarhum Hermanto Dardak di kediaman rumah duka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu, 20 Agustus 2022. TEMPO/Magang/Haninda Hasyafa
SBY Kenang Jasa Hermanto Dardak Bangun Infrastruktur Negeri

SBY menyampaikan dukacita mendalam terhadap wafatnya Hermanto Dardak.


Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

9 Agustus 2022

Aktris Olivia Newton John melambai saat dia tiba di sesi pemotretan film
Penyanyi Top 1980-an Olivia Newton-John Meninggal

Penyanyi Olivia Newton-John, yang melejit ke puncak tangga lagu pop dunia pada 1970-an dan 1980-an meninggal dalam usia 73 tahun


Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

11 Januari 2022

Tokoh cendekiawan dari etnis minoritas Muslim Uighur, Ilham Tohti, mendapat penghargaan Sakharov Prize untuk kategori Kebebasan Berpikir dari Parlemen Eropa. Penghargaan diterima oleh putrinya Jewher Ilham dan diberikan oleh Presiden Parlemen Eropa, David Sassoli. Situs Europarl
Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli meninggal pada Selasa karena sakit,


Profil Mun'im Idris, Ahli Forensik dalam Penyelidikan Berbagai Kasus Besar

28 November 2021

Ahli Forensik Dr. Mun'im Idris dikrumuni wartawan di RS Polri Sukanto, Jakarta (30/9). Kedatangan Mun'im adalah untuk mengamati empat jenazah teroris yang tewas di Mojosongo. Foto: TEMPO/Dwianto Wibowo
Profil Mun'im Idris, Ahli Forensik dalam Penyelidikan Berbagai Kasus Besar

Mun'im Idris, ahli forensik ternama Indonesia. Ia turut dalam penyeldikan berbagai kasus besar antara lain kasus Ditje Budiarsih, Munir dan Marsinah