TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta pencairan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) segera dikebut. Hingga siang ini, realisasi pencairan dana bantuan atas kompensasi kenaikan bahan bakar minyak ini terbilang rendah. "Hingga kini realisasi BSM baru menyentuh angka 22 persen," kata Agung di kantornya, Rabu, 18 September 2013.
Menurut Agung, berdasarkan data yang diterima Kemenkokesra, dana BSM baru diterima oleh sekitar 2,7 juta siswa miskin. Padahal pemerintah telah mengalokasikan anggaran BSM untuk 16,6 juta siswa. Bantuan ini disalurkan melalui dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk siswa di sekolah umum dan melalui Kementerian Agama untuk siswa madrasah.
Agung mengingatkan, pejabat dan pegawai di dua kementerian itu lebih serius mensosialisasikan program BSM di setiap sekolah. Siswa yang terdaftar dalam keluarga penerima Kartu Perlindungan Sosial diminta segera mendaftar dengan membawa bukti kartu keluarga dan KPS. Pendataan siswa, kata Agung, paling lama akan ditutup akhir September 2013 ini.
Selain itu, Agung berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia agar mengingatkan pemegang KPS yang mencairkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk segera mendaftar ke sekolah bila punya anak yang berada di usia sekolah. "Kami akan kejar langkah-langkah strategis untuk mensosialisasikan program BSM ini."
Agung berharap, hingga Desember 2013 nanti, dana sekitar Rp 7,5 triliun yang telah disiapkan untuk BSM bisa tersalur hingga 100 persen. "Jangan sampai pencairannya melebihi tahun anggaran," kata dia. Anggaran yang bersumber dari APBN Perubahan 2013 ini dialokasikan untuk 12,6 juta siswa di bawah Kementerian Pendidikan, dan 2,8 juta siswa di bawah Kementerian Agama.
Dana BSM merupakan satu dari lima program yang disiapkan pemerintah sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak pada akhir Juni lalu. Program kompensasi itu berupa pembagian beras miskin (raskin), dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), dan pembangunan infrastruktur desa. Besaran manfaat yang diperoleh oleh siswa penerima BSM per semester adalah 225 ribu untuk tingkat SD/MI, Rp 375 ribu untuk tingkat SMP/MTs, dan Rp 500 ribu untuk tingkat SMA/SMK/MA.
Dibanding program kompensasi lainnya, realisasi pencairan BSM termasuk yang paling rendah. Saat ini, kata Agung, pencairan BLSM tahap II sudah mencapai 77,58 persen. Agung optimistis pencairan BLSM sudah rampung hingga akhir September nanti. Pencairan dana PKH diklaim sudah mencapai 100 persen. Sedangkan penyaluran beras miskin hingga September ini sudah mencapai 92,4 persen.
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie