TEMPO.CO, Jakarta - Mengharukan. Itulah kesan eks Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung ketika diminta menjadi saksi pernikahan putri Miranda Goeltom, Sabtu, 14 September 2013 lalu. Apakah ada suasana tangis? "Tampaknya begitu, ketika beliau menyampaikan pesan kepada putrinya," kata Akbar kepada Tempo di sela-sela acara KAHMI, Jakarta, Selasa, 17 September 2013.
Akbar menuturkan, permintaan menjadi saksi disampaikan suami Miranda dan putrinya. Namun Akbar tidak menjelaskan kapan permintaan ini disampaikan. Ketika itu, keduanya datang ke rumah Akbar di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan. "Saya katakan, Insya Allah."
Akbar akhirnya menunaikan janjinya. Dia datang bersama sang istri, Kristina Maharani ke lokasi pernikahan sekitar pukul 8.30 WIB. Akbar tidak ingat persis berapa jumlah tamu undangan. Hanya saja ada beberapa tokoh yang dia kenal. Misalnya Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ginanjar Kartasasmita.
Di pihak mempelai pria bertindak selaku wali nikah adalah Emil Salim. Akbar mengatakan, pernikahan menggunakan adat Tapanuli Selatan. Pemimpin adat pernikahan ini adalah Arifin Siregar. Suasana haru muncul saat Miranda memberikan wejangan kepada putrinya. "Kelihatan ya suasanan haru," kata Akbar.
Akbar mengatakan, istrinya Kristina Maharani dan Miranda sudah lama bersahabat. Mereka juga aktif dalam sejumlah kegiatan sosial. Kristina membenarkan perkawanannya dengan Miranda. Kehadiran Akbar sebagai saksi karena hubungan kekerabatan sebagai orang Batak.
Kristina menuturkan, suasana pernikahan itu begitu mengharukan. "Apalagi ada lagu batak yang melankolis."
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait:
INFOGRAFIS: Riwayat Cek Pelawat
Ribetnya Pindahan Tiga Sosialita KPK
Miranda di Tahanan, Disertasi dan Cat Rambut
Kesaksian Berantai Penjerat Miranda