TEMPO.CO, Surabaya - Untuk mempertahankan prestasi Surabaya Kota Layak Anak di Indonesia, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini akan meningkatkan kewaspadaan agar anak Surabaya tidak terjerumus dalam pergaulan seks bebas dan dunia prostitusi.
"Makanya, saya bilang sama mereka agar tidak tergoda dengan iming-iming uang yang ditawarkan lelaki hidung belang atau pacarnya sendiri," katanya kepada Tempo saat memperingati Hari Anak Nasional di Taman Flora, Surabaya, Sabtu, 14 September 2013.
Risma mengatakan, di Surabaya masih banyak anak-anak sekolah yang masih berada di lingkaran pergaulan bebas. Harga diri mereka hanya ditukar dengan uang yang jumlahnya hanya Rp 100 ribu setiap kali melakukan hubungan.
Menurut Risma, untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Kota Surabaya sudah mengimbau semua lurah dan ketua RT serta RW agar menangkap korban trafiking dan anak yang terlibat dalam pergaulan bebas untuk diberdayakan oleh Pemkot Surabaya.
Dengan upaya itu, dituturkan oleh Risma, Surabaya diharapkan benar-benar menjadi kota layak anak. "Menang bukan tujuan, tapi yang terpenting Surabaya benar-benar bersih," ujarnya.
Pada bulan Juli yang lalu, Siswi SMP di Surabaya ditangkap Polisi karena menjadi seorang mucikari dan menjual teman sebayanya pada laki-laki untuk dijadikan pemuas nafsu dengan harga yang sangat murah.
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Berita Terpopuler:
Latihan di Indonesia, Tentara AS Ini Suka Bakso
Pengamat: Nama Jokowi Bakal Turun Lalu Naik Lagi
Lelang, Ini 17 Nama Calon Dirjen Pemasyarakatan
Dilelang, Kayu Labora Sitorus Terjual 6,5 Miliar
Ini Syarat Jika Ingin Koalisi dengan PDIP
Max Sopacua Akui Demokrat Dekati PDIP