Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Situs Gunung Padang Dihentikan Sementara  

image-gnews
Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Penelitian terhadap Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa dihentikan sementara. Sebab, peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang melanjutkan penelitian pada pekan lalu diserang sekelompok orang.

"Untuk penelitian lanjutan, kami tunggu suasana kondusif dan tenang dulu. Lagi pula rencananya kami mau memaparkan hasil penelitian kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Ketua Tim Arkeologi TTRM, Ali Akbar, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 13 September 2013.

Dikatakan Ali, TTRM memang terdiri dari berbagai ilmu pengetahuan. Terakhir, tim geologi dari TTRM melanjutkan penelitian dengan metode scientific tomografi. Namun tim geologi itu dituding melakukan peledakan dalam kegiatan penelitiannya. Tudingan itu pun mencuat setelah para anggota dipukuli sekelompok orang yang diduga bukan warga sekitar Gunung Padang.

"Pada hari Kamis, 5 September 2013 lalu, sekitar pukul 15.30 WIB, datang sebanyak 20 orang meneriaki tim dengan bahasa kasar. Lantas mereka memukuli setelah menuduh tim telah melakukan perusakan terhadap Situs Gunung Padang. Mereka juga memukuli juru pelihara Situs Gunung Padang ketika melerai dan menjelaskan tentang kegiatan tim," ia menjelaskan.

Ali pun menerangkan, metode tomografi yang dilakukan tim geologi tersebut tak seperti yang ditudingkan. Menurut dia, semua peneliti pasti menggunakan metode penelitian nondestruktif dalam melakukan penelitiannya. Terlebih yang diteliti tim adalah situs megalitikum yang sampai saat ini masih menyimpan misteri dalam proses pembentukannya.

"Isu dibom atau diledakkan itu hanya provokasi, terutama yang dilontarkan sekelompok orang yang mungkin mempunyai kepentingan. Anggota tim sendiri dalam melakukan penelitian di Gunung Padang sudah melakukannya berulang kali. Bahkan, sebelum meneliti, tim melakukan simulasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam melakukan penelitiannya. Itu dilakukan agar warga tidak kaget," ujarnya.

Metode tomografi, Ali melanjutkan, menyerupai metode CT scan yang ada di rumah sakit. Dengan menanam alat di permukaan tubuh akan dipancarkan suara kecil sehingga dapat diketahui kerusakan di dalam tubuh manusia tanpa harus memotongnya. Sementara untuk metode tomografi menggunakan petasan kecil berukuran 2,5 sentimeter yang ditanam di permukaan tanah. Suara yang dihasilkan petasan itu nantinya akan ditangkap reflektor untuk mendapatkan hasil yang diinginkan peneliti.

"Penelitian dengan metode tomografi ini juga sebetulnya tidak dilakukan di zona inti, tepatnya di sebelah timur jauh Gunung Padang, hampir dekat dengan sungai. Suara dari petasan itu juga tidak menggelegar. Tapi, karena wilayah ini merupakan daerah tambang, jadi kami dituding mencari emas dengan menggunakan peledak," ia menjelaskan.

Selanjutnya: "Sebetulnya penelitian yang dilakukan ini bukan untuk kelompok mana pun ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ali mengungkapkan, persoalan tersebut kini dipasrahkan kepada aparat Kepolisian Resor Cianjur. Intinya, Ali menambahkan, penelitian terhadap Gunung Padang jangan sampai merugikan warga, terutama di sekitar situs tersebut. Pihaknya pun bersikap terbuka terutama jika memang penelitian tersebut merugikan warga.

"Sebetulnya penelitian yang dilakukan ini bukan untuk kelompok mana pun dan kepentingan kelompok. Tapi untuk kepentingan warga dan negara Indonesia. Penelitian terhadap gunung ini pun bukan baru pertama kalinya. Yang jelas, para peneliti sendiri tidak ingin ribut, terutama dengan warga," ia membeberkan.

Kepala Polres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Dedi Kusuma Bakti, mengaku telah mendapatkan laporan penganiayaan anggota peneliti TTRM yang dilakukan sekelompok orang. Ia menilai peristiwa tersebut terjadi akibat adanya kesalahpahaman sehingga tak perlu dibesar-besarkan.

"Sebetulnya penelitian itu tidak destruktif. Tapi, karena ada orang yang tidak tahu tapi berkomentar bahwa hal tersebut destruktif dan menyebabkan kerusakan, sehingga berita tersebut dibesar-besarkan," tuturnya.

Dedi menyebutkan, penelitian yang dilakukan tim geologi dari TTRM tersebut diketahui pihaknya. Menurut dia, penelitian sebetulnya bisa menggunakan berbagai macam metode. Namun, untuk menghindari hal serupa, ia telah meminta kepada peneliti untuk melakukan sosialisasi yang lebih detail, terutama kepada warga. Itu dilakukan agar tidak dimanfaatkan oknum-onum yang tidak bertanggung jawab.

"Peledakan itu identik dengan menghancurkan. Kalau ada saya yang paling depan menangani hal itu. Warga seharusnya jangan dibodohi dengan informasi-informasi dari pihak-pihak yang tidak paham atau pura-pura tidak paham. Karena itu, warga jangan terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas. Yang jelas, persoalan ini akan kami tindak lanjuti karena hal tersebut merupakan penegakan hukum," katanya.

DEDEN ABDUL AZIZ


Terhangat
:

Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah


Berita terkait:

Presiden diminta Pimpin Riset Situs Gunung Padang
Ada Permukiman Saat Situs Gunung Padang Dibangun
Karya Seni Terbaik dari Zaman Neolitikum Ditemukan
Mafia dan Pencurian Artefak Emas Museum Gajah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

2 Maret 2016

Seorang wanita menunggu didepan toilet umum di depan Piramida Giza di Kairo, Mesirm 8 November 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

Pemerintah Mesir mencari ruang tersembunyi di Piramida Giza, untuk mendongkrak pariwisata.


Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

13 November 2015

Piramida Agung dan Sphinx terlihat berkilau dengan sorotan lampu bewarna biru dalam perayaan ulang tahun PBB ke-70 di Giza, Mesir, 24 Oktober 2015. REUTERS
Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

Teknologi gambar termal berhasil menemukan kemugkinan ruangan tersembunyi di Piramida Khufu. Ruang ini diduga tempat makam firaun terletak.


Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

9 Agustus 2015

Pendaki sedang mencuci piring di pinggir Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Aris Andrianto/Tempo
Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

Para ahli meneliti material dari letusan gunung di Lombok yang terjadi tahun 1257 yang kekuatannya 8 kali letusan Gunung Krakatau.


Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

18 September 2014

Koin yang ditemukan di Gunung Padang. Tim Arkeologi, DR. Ali Akbar  mengklaim koin ini berasal dari masa 5.200 SM. Foto: ERik Rizki, sekretaris Timnas Riset Gunung Padang
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

Kebudayaan logam masuk ke Indonesia pada 500 sebelum Masehi.


Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

4 Maret 2014

TEMPO/Ivansyah
Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

Belum ada kegiatan fisik karena izin usaha pertambangan belum turun.


Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

4 Maret 2014

TEMPO/Ivansyah
Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui broadcast BBM dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter.


Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

7 Februari 2014

Batu menhir yang menancap di kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). TEMPO/Prima Mulia
Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

KA Siliwangi melayani rute Sukabumi-Cianjur dan melewati lima stasiun.


Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

27 Oktober 2013

Situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, bisa dijadikan lokasi pilihan berwisata alternatif yang bernuansa petualangan dan sejarah. TEMPO/Yosep Arkian
Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

'Di Gunung Padang ada potensi emas, tapi sepertinya sangat dalam dan jumlahnya sedikit, dalam ukuran mikron.'


Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

3 Oktober 2013

Sejumlah anak desa setempat membersihkan situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Petugas dan warga sekitar senantiasa menjaga kebersihan situs prasejarah ini. TEMPO/Yosep Arkian
Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengundang tim untuk memaparkan hasil riset di Gedung Sate.


Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

2 Oktober 2013

Para pengunjung menaiki tangga situs Megalitik Gunung Padang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Minggu (10/3). Peninggalan zaman prasejarah ini terdiri dari susunan batuan andesit. TEMPO/Yosep Arkian
Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

Gunung Padang diyakini sebagai sisa gunung api purba belaka.