TEMPO.CO, Sidoarjo- Ratusan pengusaha tahu skala rumahan yang tersebar di Dusun Areng-areng dan Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur sepakat berhenti produksi sesuai instruksi Gabungan Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Gapoktindo). Seorang pengrajin tahu, H. Muhajir, mengaku telah menginstruksikan para pengarajin tahu untuk tidak produksi sejak hari ini, Ahad 8 September hingga Selasa, 10 September 2013.
Muhajir mengancam akan menghentikan paksa jika masih ada pengusaha di dua dusun itu yang nekat berproduksi. Namun ia berharap mendapat ganti rugi karena sudah menghentikan proses produksi. "Kalau bisa, kami juga minta kompensasi karena tidak produksi. Kami sudah menjalankan instruksi Gapoktindo," kata dia kepada Tempo, Ahad 8 September 2013.
Muhajir menjelaska ia harus menghidupi 50 karyawan. Semua perajin tahu di tempatnya sepakat menghentikan produksi sejak hari ini hingga Selasa lusa. Ia menolak melakukan aksi mogok hingga Rabu seperti yang diminta Gapoktindo karena dinilai terlalu lama. Selain tak ada pemasukan, bahan cukai yang digunakan campuran tahu keburu kadarluarsa. "Mumpung hari libur, jadi sekalian saja dihitung sejak Minggu sampai Selasa, sama saja tiga hari," kata Muhajir.
Sejak harga kedelai naik, Muhajir dan perajin tahu lainnya ikut menaikkan harga jual. Saat ini, ia membanderol harga tahu per bak sebesar Rp 25 ribu. Dua minggu lalu, Muhajir hanya menjual ke pedagang seharga Rp 18 ribu per bak tahu ukuran 48 centimeter.
Setiap hari, dirinya menerima kiriman kedelai impor sebanyak 3 ton seharga Rp 9.400 per kilogramnya. Muhajir mengaku sebetulnya kenaikan harga kedelai impor menguntungkan pedagang tahu. Berdalih harga kedelai mahal, kata dia, pedagang tahu akan mengurangi ukuran sekaligus menaikkan harganya. "Saya dengar, pedagang tahu sekarang untungnya per bak sekitar Rp 10 ribu. Dulu hanya Rp 6 ribu," katanya.
Namun ia enggan menyebutkan laba yang diperoleh perusahaanya sejak kenaikan harga kedelai tersebut. Selain dari produksi tahu, ia mengambul untung dari penjualan ampas tahu. Ia menuturkan ampas tahu dihargai Rp 10 ribu per bak. Biasanya, ampas tahu dibikin campuran pakan ternak.
DIANANTA P. SUMEDI