Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukung Kopassus Ngemil di Ruang Sidang Cebongan

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Yogakarta - Para pendukung terdakwa kasus Cebongan mendapat perlakuan istimewa dalam persidangan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta. Mereka dipersilakan untuk masuk lebih dahulu ke dalam ruang sidang utama tempat terdakwa eksekutor kasus Cebongan Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon disidangkan.

Wartawan berbagai media massa dan Koalisi Rakyat Pemantau Persidangan Militer (KRPM) terpaksa menunggu di depan pintu masuk. "Tempat duduk sudah dipenuhi pendukung terdakwa," kata Direktur Indonesian Court Monitoring (ICM) Tri Wahyu saat ditemui Tempo di depan pintu ruang sidang utama, Kamis 5 September 2013.

Tri Wahyu menjelaskan, orang-orang yang sudah diperbolehkan masuk antara lain dari keluarga terdakwa, juga advokat senior Kamal Firdaus. Kamal adalah advokat yang menjadi konsultan penasehat hukum terdakwa. "Tadi ada perwakilan Komisi Yudisial yang datang. Saya minta mereka masuk duluan dan lolos," kata Tri Wahyu.

Sementara itu, puluhan fotografer dan kameramen berjubel di depan pintu masuk. Mereka dilarang masuk oleh Kepala Seksi Operasi Korem 072/Pamungkas, Letkol J.X.B. Nunes yang mengatur siapa saja yang boleh masuk ke dalam. "Yang bawa tripod bisa masuk nanti. Sudah ada tempatnya," kata Nunes kepada wartawan.

Nunes membantah, jika ada perlakuan khusus bagi para pendukung terdakwa. "Sama seperti sidang sebelumnya, terbuka untuk umum. Tapi nanti setelah terdakwa masuk," kata Nunes.

Berdasarkan pengamatan Tempo, pintu ruang sidang utama ditutup. Dua orang anggota TNI berdiri di sisi kiri kanan pintu. Tidak terlihat elemen Paksi Katon di depan pintu masuk ruang sidang. Pada sidang sebelumnya, mereka berjaga hingga para terdakwa masuk ke ruang sidang.

Seseorang berpakaian seragam Banser serba hitam memperlihat senjata ketapel ukuran besar yang disimpan di kantong di pinggang kanannya. Tulisan "Mas Bei" terpampang di dada kirinya. Nunes juga sempat mencoba ketapel itu. Wartawan yang melihat berteriak bahwa itu berbahaya. "Kalau tentara kan tembakan, saya ketapel saja," kata Mas Bei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi tersebut berbeda dengan ruang sidang kecil tempat terdakwa Serda Tri Juwanto dan empat terdakwa lainnya disidangkan. Pengunjung yang lebih dulu datang bisa langsung masuk. Tempo melihat para perempuan anggota keluarga besar Kopassus mengenakan kostum khusus. Yaitu pakaian atas warna merah menyala. Bahkan anggota TNI yang berjaga sempat meminta Tempo meninggalkan tempat duduk agar diisi salah satu dari perempuan itu.

"Saya bukan keluarga terdakwa. Tetapi teman saya Kopassus juga," kata seorang perempuan berkerudung dengan baju merah menyala di samping Tempo.

Mereka terlihat berisik. Beberapa kali keluar masuk ruang sidang. Saat masuk sudah menenteng plastik berisi cemilan. Suara plastik yang mereka buka terdengar berisik di dalam ruang sidang yang relatif kecil itu. Bahkan handphone mereka beberapa kali bunyi cukup keras. Hakim ketua Letkol Chk (K) Faridah Faisal tidak menegur. Hanya tatapan mata dari oditur militer, penasehat hukum, dan pengunjung lain yang menegur.

Sementara itu, di ruang sidang utama, para perempuan keluarga Kopassus itu membawa anak-anak usia balita. Bahkan ada anak yang menangis di dalam ruang sidang. Hakim ketua Letkol Chk Joko Sasmito juga tidak menegur.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bootcamp TNI AD to Gen Z, Mencetak Generasi Muda Pancasila

1 Agustus 2023

Wakil Kepala Staf TNI Angatan Darat Letnan Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. membuka kegiatan Bootcamp TNI AD to Gen Z di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Selasa, 1 Agustus 2023. Dok. TEMPO
Bootcamp TNI AD to Gen Z, Mencetak Generasi Muda Pancasila

Bootcamp TNI AD to Gen Z merupakan bagian dari rangkaian kegiatan "Bersama Merawat Kebangsaan" yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Darat.


Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

6 Juni 2023

Alex Kawilarang. wikipedia.org
Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

Alex Kawilarang sosok di balik cikal bakal berdirinya Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus. Ini permintaan terakhirnya, 23 tahun lalu.


Tugas-tugas dan Fungsi Kopassus

16 April 2023

Aksi prajurit Kopassus melompat untuk menghancurkan papan dalam peringatan HUT ke-67 Kopassus di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta, Rabu, 24 April 2019. ANTARA
Tugas-tugas dan Fungsi Kopassus

Kopassus yang genap 71 tahun di 16 April 2023 merupakan pasukan yang dipilih, dilatih dan dipersenjatai secara khusus untuk merebut sasaran strategis.


Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus

16 April 2023

Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus yang baru Brigjen TNI Mohammad Hasan (kanan depan) dan Pejabat Lama Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa (kiri depan) berfoto bersama saat upacara penyerahan satuan Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus

Pada 16 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesko Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT), cikal bakal Kopassus atau Korps Baret Merah


16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

16 April 2022

Atraksi anggota kopasus saat upacara penyematan brevet komando kepada KSAD Jenderal TNI Mulyono di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, 25 September 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

Setiap 16 April diperingati sebagai HUT Kopassus TNI AD tak bisa dipisahkan dari peristiwa 72 tahun lalu. Slamet Riyadi dan AE Kawilarang pelopornya.


Jaya Tim Mawar di Era Jokowi

8 Januari 2022

Jaya Tim Mawar di Era Jokowi

Mayjen Untung Budiharto memiliki catatan kelam saat menjadi penculik aktivis prodemokrasi bersama Tim Mawar Kopassus pada 1997-1998.


Mutasi TNI AD, Danjen Kopassus Upacara Serah Terima Kesatuan

23 Maret 2018

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) dan Danjen  Kopassus Mayjen TNI Madsuni meneriakkan yel-yel seusai penyematan Brevet Komando Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung Jakarta, 18 Desember 2017. Panglima TNI resmi menjadi warga kehormatan Korps Baret Merah. ANTARA FOTO
Mutasi TNI AD, Danjen Kopassus Upacara Serah Terima Kesatuan

Dari Danjen Kopassus, Madsuni kini Panglima Kodam XIII Merdeka di Manado Sulawesi Utara.


Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.


HUT Kopassus Ke-65, Panglima TNI Banggakan Keberhasilan Operasi

17 April 2017

Pasukan Kopassus TNI AD mengikuti geladi upacara Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, 3 Oktober 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma
HUT Kopassus Ke-65, Panglima TNI Banggakan Keberhasilan Operasi

Panglima TNI memberikan penghargaan secara simbolis kepada sejumlah prajurit Kopassus yang telah gugur.


Panglima Australia Janji Selidiki Materi yang Hina Pancasila

4 Januari 2017

Presiden Jokowi merayakan Hari Pahlawan bersama Prajurit Kopassus di Cijantung, Jakarta, 10 November 2016. Istman/Tempo
Panglima Australia Janji Selidiki Materi yang Hina Pancasila

Panglima Tentara Australia Marsekal Mark Binskin segera menyelidiki materi latihan militer yang dinilai menghina Indonesia dan Pancasila.