TEMPO.CO, Jakarta - Dua petugas keamanan yang berjaga di rumah mantan Kepala Satuan Kepala Satuan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, yaitu Subagio Wibowo dan Joko Supriono, kabur seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 2 September 2013. Ditanya wartawan di gedung KPK, mereka lari.
"Bukan. Bukan saya. Saya tak tahu," kata Subagio, sambil menghindari wartawan. Subagio kepada wartawan mengaku bernama Asep. Dia juga mengaku tak tahu kasus suap yang membelit bosnya. Subagio kemudian pulang mengenakan sepeda motor Honda Vario B-3335-NKY.
Sedangkan di saat yang bersamaan, Joko Supriono, juga ingin cepat-cepat pergi dari kompleks gedung KPK. Dia mengaku bernama Rio, dan mengatakan tak tahu menahu soal duit suap. "Saya tak tahu apa-apa," ujar dia. Joko kemudian pergi mengenakan Honda Karisma hitam B-3347-ED. Baik Joko maupun Subagio, sama-sama mengaku tak tahu soal kasus yang membelit Rudi.
Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi Priharsa Nugaraha mengatakan lembaganya memanggil dua petugas satpam itu terkait kasus dugaan suap Rudi Rubiandini. Selain dua satpam itu, masih ada Asep Toni, sopir Rudi, yang masih diperiksa KPK. Ketiga orang itu masih berstatus sebagai saksi, yaitu Asep Toni, Subagio Wibowo, dan Joko Supriono. "AT, SW, dan JS, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RR," kata Priharsa, Senin, 2 September 2013
Asep Toni adalah sopir Rudi Rubiandini. Dia sempat dicokok KPK pada saat penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan pada 13 Agustus 2013. Asep adalah orang yang mengantarkan Deviardi, pelatih golf Rudi, usai Deviardi mengantarkan uang yang diduga uang suap.
Sedangkan Subagio dan Joko adalah petugas satuan pengamanan di Kementerian Energi. Mereka berjaga di rumah Rudi dan ikut dicokok saat operasi.
Kasus suap SKK Migas sudah menjerat tiga orang menjadi tersangka. Ketiganya adalah bekas Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, petinggi Kernel Oil Pte Ltd Indonesia Simon Gunawan, dan pelatih golf Deviardi (Ardi). Duit suap US$ 700 ribu diduga untuk memenang tender kondensat di SKK Migas. (Baca: KPK Akui Selidiki Kasus Lain di SKK Migas)
MUHAMAD RIZKI | TRI SUHARMAN
Berita Lainnya:
Medan Merdeka Timur Mending Jadi Jalan Si Pitung
Jalan Sarwo Edi, Soeharto dan Gus Dur
DPR: Jalan Medan Merdeka Tak Usah Diganti
Politikus PDIP Tak Keberatan Ada Jalan Soeharto
Rencana Soeharto Jadi Nama Jalan Ditentang