TEMPO.CO, Malang--Universitas Brawijaya Malang menjajaki untuk membuka kuliah kelas jauh di Taiwan. Mengingat sebanyak 100 ribuan buruh migran Indonesia yang bekerja di Taiwan. Mereka membutuhkan sarana belajar dan sertifikat yang memadai. "Sasarannya para TKI untuk menjadi mahasiswa kami," kata Rektor Universitas Brawijaya Malang, Yogi Sugito, Sabtu 31 Agustus 2013.
Tujuannya, untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan para TKI di luar negeri. Selain itu, juga menjadi modal bagi mereka mengembangkan usaha atau bekerja kembali di tanah air. Model pembelajarannya menggunakan teknologi internet. "Dosen bisa mengajar dengan teleconference."
Sedangkan saat ujian, dosen bersangkutan langsung menguji para mahasiswa tersebut. Perkuliahan dilangsungkan selama dua hari pada akhir pekan. Pendidikan selama tiga tahun atau diploma tiga. Sehingga disela bekerja, para buruh migran bisa kuliah jarak jauh.
"Kualitas lulusan antara Taiwan, Hongkong dan Indonesia sama saja," kata Yogi. Buruh migran yang bekerja di Taiwan, katanya, sebagian besar bekerja di sektor non formal. Yakni penata laksana rumah tangga, mayoritas lulusan Sekolah Menengah Atas. Para TKI, katanya, memiliki kemauan tinggi untuk belajar.
Sebelumnya, Universitas Brawijaya Malang bekerjasama dengan Capstone Hongkong Institute of Information Technology (CHIIT). Dibuka pendidikan setara diploma tiga jurusan manajemen informatika. "Antusias, banyak TKI Hongkong yang mendaftar," katanya.
Populasi TKI di Hongkong mencapai 150 ribu. Mereka bekerja sebagai penata laksana rumah tangga. Selain memiliki kemauan tinggi, mereka juga memiliki bekal dan keterampilan. "Dosen juga dikirim ke Hongkong untuk evaluasi pendidikan."
Kuliah jarak jauh di Hongkong, katanya, merupakan kampus ke tujuh. Sebelumnya, juga dibuka kuliah kelas jauh di Kediri, Kasembon Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Jakarta.
EKO WIDIANTO
Terhangat:
EDSUS Polwan Jelita | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita populer:
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal
Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik
Jokowi: Lurah Susan Tak akan Dipindahkan
Agnes Monica: Indonesia Enggak Primitif