TEMPO.CO, Surabaya - Manajer Umum Tim Sapu Angin Speed (SAS) Arif Aulia Rahhman optimistis mampu menggondol juara I di kejuaran Student Formula Japan (SFJ) 2013 kelas Internal Combustion sebagai pendatang baru terbaik. Ia mengaku sudah belajar banyak kepada Universitas Gadjah Mada terkait seluk beluk kejuaran yang diadakan oleh Society of Automotive Engineers (SAE) tersebut.
UGM, kata Arif, gagal merengkuh juara I di kelas yang sama saat pertama kalinya mengikuti kejuaran itu tiga tahun lalu. "Kami belajar banyak hal dari kesalahan UGM. Kami berharap menang dari kekalahan UGM," kata dia saat peluncuran mobil formula Sapu Angin Speed di gedung rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat 23 Agustus 2013. (Baca: Mobil Formula Sapu Angin Speed dari ITS)
Menurut Arif, UGM gagal naik podium karena tidak lolos tes inspeksi. Tes inspeksi, kata dia, adalah pintu masuk proses perlombaan berikutnya. Menurutnya, perlombaan balap di ajang SFJ ini paling ketat dan bergengsi ketimbang perlombaan sejenis di delapan negara lainnya. Kendati lolos tes inspeksi, tapi UGM kehilangan banyak waktu terutama soal ketahanan brake dan mesin. Kompetisi SFJ tidak mengacu pada race akhir, namun peserta harus mendapat poin tertinggi dari beberapa poin.
Ada dua penilaian kategori, yaitu Static Events dan Dynamic Events. Static Event meliputi presentation yang nilainya 75, Engineering Design 150, dan Cost Analysis 100. Adapun Dynamic Event mencakup Acceleration 75, Skid-Pas 50, Autocross 150, Efficiency 100 dan Endurance 300. Total poin yang dikumpul dari dua kategori mencapai 1.000. Mobil ciptaan ITS sudah dirancang mampu melewati tes Endurance hingga 22 kilometer sesuai syarat panitia. "Kita buat lebih tangguh dari 22 kilometer," ujar Arif.
Spesifikasi Mobil Formula SAS ini menggunakan mesin Kawasaki Ninja ZX 6R (600 cc) dengan bodi carbon fiber with honeycomb frame. Sasis menggunakan steel space frame, kapasitas tangki 8,7 liter, wheel base 1,6 meter, track width 1,2 meter dan fuel system pakai single carburator.
Adapun sistem transmisi menggunakan chain drive dan mampu melahap lintasan sepanjang 22 kilometer dengan konsumsi bahan bakar 1 liter. Butuh dana sekitar Rp 200 juta untuk merakit mobil SAS. Lomba yang digelar pada 3-7 September 2013 di Ogasayama Sport Park, Shizuoka, Jepang itu diikuti 20 anggota tim SAS.
Saat sesi test drive, Mobil SAS mencatatkan rekor tercepat 5,2 detik untuk 100 meter. Kecepatan ini sudah melampaui target minimal perlombaan SFJ yaitu 5 detik untuk 75 meter. Lomba SFJ 2013 diikuti 95 peserta dari seluruh dunia. ITS berada di urutan 77, sementara UGM di urutan 52. UGM memakai tim Bimasakti.
DIANANTA P. SUMEDI