Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lulung: Saya Menang, Ucu Menganggur  

image-gnews
Lulung Lunggana. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Lulung Lunggana. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan dua jawara, Lulung vs Ucu, untuk merebut Pasar Tanah Abang berlangsung sengit. Lewat tender mereka saling menjatuhkan. Ucu (M Yusuf bin Muhi) akhirnya tersingkir. Lulung keluar sebagai pemenang untuk mengelola keamanan, parkir, dan kebersihan di Pasar Tanah Abang.

Sejumlah pejabat disebut-sebut ikut berperan dalam upaya menjatuhbangunkan kekuasaan  kedua jawara itu. “Saya lawan Sutiyoso,” kata Abraham Lunggana (Lulung) kepada Tempo di kantornya di lantai 9 gedung baru DPRD DKI Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2013. Berikut petikan wawancaranya.     

Bagaimana hubungan kerja Anda dengan Ucu? Kabarnya Anda menyetor tiap bulan ke Ucu?

Karena saya kalah tender. Berbeda ya… Saya kan mengenyam bangku akademis. Tahun 2004 selesai. Saya sekolahkan adik-adik dulu sampai sarjana. Adik-adik dulu sarjana baru saya (tertawa). Saya bisa sarjana dulu, tapi frame saya sudah duit, cari uang. Sekarang saya kasih tahu, Ucu pernah mengalahkan saya dalam tender.

Tender apa?

Gara-gara saya buat perusahaan, semua jadi ikut-ikutan (buat perusahaan). Enggak apa-apa, dong. Lebih maju berarti, kan? Satu saat yang tadi badan jalan yang jadi kaki lima ditertibkan, terus dikurung dengan seng. Blok B mau dirubuhkan untuk jadi penampungan. Saya marah. Saya lawan Sutiyoso, sampai dia mau lengser, sampai dia mau udahan. Lalu saya dipanggil oleh abang saya, Arianto Bazuri. “Pak Haji," katanya. Dia (Arianto Bazuri) guru saya. “Pak Sutiyoso kasih tahu saya, kamu (Lulung) mau di belakang saya atau mau berhadapan dengan saya." Ini soal Blok B. Ini kan diskriminasi. Blok A belum selesai habis terbakar, Blok B mau dirubuhkan. Jangan dong, kasihan. Saya bela pedagang. Saya bentuk kekuatan sampai menang. Tapi saya sudah pegang duluan, sudah kelola. Transformasi paradigma itu dari ente. PD Pasar Jaya yang mengelola, kasih dong potensi masyarakat. Ini saya punya konsep namanya investasi lingkungan. Coba presentasi. Saya presentasi lah bahwa pensinergian antara sentra ekonomi dan lingkungan harus kawin, saling dukung. Buktinya 1998 Tanah Abang tidak dibakar karena sudah ada konsep itu. Semua menjaganya.  Walaupun mereka sudah lewat-lewat situ, enggak dibakar. Amin, alhamdulilah.

Bagaimana kelanjutannya?

Ketika saya tidak bantu Pemda, saya bantu pedagang, saya digusur oleh Pak Sutiyoso lewat si Prabowo, Direktur PD Pasar Jaya. Saya tidak diperpanjang. Dihadiahi, tanpa berjuang, Ucu dan Anang. Anang di Blok F1 dan F2, Bang Ucu di Blok B. Saya tetap di Blok A karena om saya, abang saya Djan Faridz (PT Primanaya Djan Internasional, pengelola Blok A Tanah Abang) mengatakan, "Sudahlah situ saja, makan. Anak buah lu di sini semua. Sudah diam saja.”  Kebanyakan yang saya bina itu anak-anak yatim.

Apa yang Anda kelola di sana?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengelola keamanan. Outsourcing. Ini resmi.

Bagaimana kemudian dengan Bang Ucu?

Dua tahun kemudian Pemda kalah. Tetap revitalisasi. Blok A sudah jadi. Di Blok B dipindahkan dengan ikhlas oleh Bang Djan Faridz. “Udah gue kasih gratis dua tahun, yang di Blok A masuk, masuk semua." Pak Sutiyoso kasihan pada Faridz. Diberikanlah kebaikan itu. Bang Ucu menganggur. Resmi semua. Cuma bedanya saya berjuang, mereka dihadiahi. Sama nih modelnya dengan sekarang. Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) sudah merangkul dia (Ucu). Anak Tanah Abang diadu lagi.  Bang Ucu pindah ke F1 dan F2 gantikan Anang. Resah PD Pasar Jaya. Disuruh tender lagi, menanglah saya. Akhirnya saya samperin (Ucu) ke Bogor. "Bang, sekarang saya sudah menang. Abang berapa duit dapat dari perusahaan?" “Dapat 5 juta.” Ya sudah, Rp 5 juta itu enggak hilang hak Abang. Saya kasih. Bang, ini ya. Sudah, Abang jangan bikin apa-apa. Jadi, kalau misalnya perlu duit beritahu saja. Sebulan ada satu-tiga kali (mengirim uang).

Jadi, bukan lebih dari Rp 5 juta?

Lebih. Kenapa begitu? Itu orang tua. Enggak mengerti apa-apa. Tidak punya pekerjaan. Makanya sekarang kalau dia dipakai sama pemerintah, dia kagak tahu mau lawan si Lulung, mau siapa di situ. Pokoknya gue tolak pinggang, dah.

 Apa konsep Anda untuk menata kembali pasar Tanah Abang?

Untuk penataan Pasar Tanah Abang ada beberapa faktor. Tagline atau konsepnya itu pemerintah harus serius. Kok, tidak selesai-selesai sih. Jangan saling menyalahkan. Kami banyak berharap antara pemerintah daerah dan DPRD serius bekerja melakukan penataan di mana saja, khususnya menjadi master plan adalah di Tanah Abang. Faktor sosial, masih banyak penganguran, pekerja seks di situ. Faktor sarana dan prasarana. Pemerintah harus fair sentra ekonomi yang terbesar di Asia Tenggara yang kemudian dikenal sampai Eropa, tapi  tidak ada terminal. Padahal, lahan untuk terminal sekarang jadi Blok G. Dulu pasar pisang yang kemudian digusur untuk jadi terminal. Kedua, ketertiban dan keamanan soal PKL dan parkir liar harus diawasi. Harus dibuat lagi parkir setelah terminal. Ada satu lagi yang lebih penting, yaitu soal ekonomi. Jangan dibiarkan pedagang begitu saja. PAD-nya bocor kemana-mana dan di tenda itu jangan one man one show, cincai cincai. Harus ada pengawasan. PAD Tanah Abang tidak kalah sama dengan pajak kendaraan. Jumlah pedagang 15 ribu, dagangannya grosir termasuk PKL.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TikTok Shop vs UMKM, Akankah Aturan Jokowi Dapat Melindungi Pedagang Lokal?

1 hari lalu

Suasana Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2023. Para pedagang mengeluhkan jumlah pengunjung yang menurun beberapa tahun terakhir. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila Novanti
TikTok Shop vs UMKM, Akankah Aturan Jokowi Dapat Melindungi Pedagang Lokal?

Jokowi sepakat bahwa Pemerintah Indonesia perlu mengatur social commerce lantaran dapat berdampak signifikan kepada UMKM.


Pasar Tanah Abang Sepi Lantaran TikTok Shop? Kemendag: Perlu Kami Kaji Lebih Mendalam

3 hari lalu

Beberapa pedagang melakukan siaran langsung di online shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 19 September 2023. Pedagang konvensional di Pasar Tanah Abang mengalami krisis ekonomi dan semakin banyak toko yang tutup dikarenakan banyaknya konsumen yang berahli ke online shop, disamping itu terdapat beberapa pedagang yang mulai beradaptasi dan ikut berdagang melalui online shop. Tempo/Magang/Joseph.
Pasar Tanah Abang Sepi Lantaran TikTok Shop? Kemendag: Perlu Kami Kaji Lebih Mendalam

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim merespons soal sepinya Pasar Tanah Abang.


Pengunjung Pasar Tanah Abang Tak Lagi Berjubel, Warga: Belanja Lebih Enak

5 hari lalu

Suasana Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2023. Para pedagang mengeluhkan jumlah pengunjung yang menurun beberapa tahun terakhir. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila Novanti
Pengunjung Pasar Tanah Abang Tak Lagi Berjubel, Warga: Belanja Lebih Enak

Merosotnya pengunjung Pasar Tanah Abang memberikan manfaat untuk beberapa warga. Warga justru merasa nyaman berbelanja karena pasar tidak sesak.


Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

5 hari lalu

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy
Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

Viral sepi Pasar Tanah Abang belakangan ini juga diamini para porter atau kuli angkut.


Pedagang Pasar Tanah Abang Sebut Jualan Online Percuma, Simak Alasannya

7 hari lalu

Teten Masduki melakukan wawancara kepada beberapa pedagang terkait sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 19 September 2023. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melakukan pemantauan kondisi Pasar Tanah Abang dikarenakan para pedagang di pasar Tanah Abang mengalami penurunan rata-rata di atas 50 persen. Tempo/Magang/Joseph.
Pedagang Pasar Tanah Abang Sebut Jualan Online Percuma, Simak Alasannya

"Kita pedagang Pasar Tanah Abang tuh ga pernah ada di posisi ini."


IKAPPI: Pedagang Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omzet hingga 75 Persen

7 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berbincang dengan salah satu pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang pada Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Ami Heppy
IKAPPI: Pedagang Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omzet hingga 75 Persen

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau IKAPPI menemukan adanya penurunan omzet pasar tematik seperti Pasar Tanah Abang dan pasar tekstil secara keseluruhan.


Heru Budi Beri Diskon Pajak untuk 132 Pasar, termasuk Pasar Tanah Abang yang Lagi Sepi Pembeli

8 hari lalu

Suasana di Blok G Pasar Tanah Abang pada Sabtu, 16 September 2023. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila
Heru Budi Beri Diskon Pajak untuk 132 Pasar, termasuk Pasar Tanah Abang yang Lagi Sepi Pembeli

Pj Gubernur DKI Heru Budi memberikan keringanan atau diskon pajak untuk 132 pasar naungan Perumda Pasar Jaya. Pasar Tanah Abang juga dapat diskon.


Top 3 Metro: Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Curhat Pedagang Tak Engap-engapan dan Respons Heru Budi

8 hari lalu

Suasana Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2023. Para pedagang mengeluhkan jumlah pengunjung yang menurun beberapa tahun terakhir. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila Novanti
Top 3 Metro: Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Curhat Pedagang Tak Engap-engapan dan Respons Heru Budi

Pedagang Tanah Abang punya istilah rojali untuk menggambarkan pembeli yang kian sepi di pasar tekstil terbesar itu.


Curhat Pedagang Tanah Abang: Katanya Ekonomi Bakal Bangkit, Ternyata Terpuruk

9 hari lalu

Suasana di Blok G Pasar Tanah Abang pada Sabtu, 16 September 2023. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila
Curhat Pedagang Tanah Abang: Katanya Ekonomi Bakal Bangkit, Ternyata Terpuruk

Pedagang Blok G Tanah Abang mengeluhkan minimnya pendapatan mereka karena pengunjung yang kian sepi dan kondisi pasar yang tak terurus.


Akhir Pekan Tanah Abang pun Sepi, Pedagang: Biasa Melayani Sampai Engap-Engapan

9 hari lalu

Suasana Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2023. Para pedagang mengeluhkan jumlah pengunjung yang menurun beberapa tahun terakhir. Foto: TEMPO/Alifya Salsabila Novanti
Akhir Pekan Tanah Abang pun Sepi, Pedagang: Biasa Melayani Sampai Engap-Engapan

Pedagang Tanah Abang merindukan momen orang berdesak-desakan saat berbelanja di sana