TEMPO.CO, Lumajang - Balai Arkeologi Yogyakarta tengah meneliti Gua Jepang di kawasan Pantai Selatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 21 Agustus 2013. Penelitian peninggalan zaman perang pasifik tahun 1940-an ini dilakukan di empat titik di daerah yang memiliki garis pantai Selatan sepanjuang 70 kilometer ini.
Ketua Tim Peneliti Gua Jepang, Balai Arkeologi Yogyakarta, Mochamad Hawari mengatakan, penelitian yang menurut rencana dilakukan selama tujuh hari sejak Selasa, 20 Agustus 2013 kemarin untuk memetakan persebaran gua-gua Jepang. Empat titik obyek penelitian gua Jepang itu berada di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun, Desa Pandan Arum dan Pandanwangi Kecamatan Tempeh, Selok Awar-awar, Condro, Gondoruso di Kecamatan Pasirian serta di Kecamatan Tempursari.
Selain untuk memetakan persebaran gua Jepang, kata Hawari, penelitian ini juga dilakukan untuk, mengetahui psikologi dan akses antara gua Jepang. "Psikologi dalam arti gua atau bunker itu digunakan untuk pengintaian atau pertahanan," kata Hawari kepada wartawan. Sedangkan untuk akses antara gua Jepang, balai arkeologi ingin mengetahui hubungan antara bungker satu dengan bungker yang lain.
Informasi yang dihimpun Tempo, Selasa kemarin, peneliti Balai Arkeologi mulai meneliti Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun. Di desa ini, peneliti mengamati delapan bunker yang lokasinga saling berdekatan di satu kawasan. Selama pengamatan tersebut ditemukan dua pilboks (kotak untuk menembak). "Di pilboks ini dulunya ditempatkan meriam untuk menembak," salah satu anggota tim penelitian. Selain pilboks, ada baungker lainnya untuk pertahanan.
Hawari mengatakan selain gua Jepang di pesisir pantai, gua Jepang yang ada di perbukitan juga akan diteliti. Menurut Hawari, dengan penelitian tersebut, diharapkan pemerintah daerah lebih memperhatikan peninggalan bersejarah ini. "Nantinya diharapkan juga menjadi benda cagar budaya," kata Hawari.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Tulung: Ahok Bukan Negarawan
PKL Patuhi Jokowi karena Sama-sama Jawa
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA
Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang
Hizbut Tahrir: Miss World 2013 di Bali Harus Batal