TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menganggap laporan Nazaruddin mengenai 11 kasus korupsi yang melibatkan sejumlah orang penting di negeri ini, masih membutuhkan bukti dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Laporan Nazaruddin ini merupakan pengaduan yang masih memerlukan barang bukti dan dokumen," kata Bambang, Senin 12 Agustus 2013. Karena itu, sama seperti pengaduan warga masyarakat yang lain, Nazaruddin punya hak untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang dia miliki.
"Hanya saja, kalau disertai dengan dokumen yang lebih lengkap, itu menjadi lebih menarik," ujar Bambang tertawa.
Bambang mengatakan sampai sekarang Nazaruddin belum memberikan dokumen yang rinci dan lengkap atas dugaan 11 kasus itu. Untuk menjadi dasar pengaduan, ujar Bambang, perlu ada informasi yang lengkap mengenai bukti penunjang dan info terkait dengan kasus yang disampaikan.
"Yang disampaikan Nazar ke penyidik beberapa waktu lalu adalah terkait kasus yang secara dokumen belum bisa disebut lengkap dan sempurna, lagi pula pada saat itu Nazar diperiksa pada kapasitasnya sebagai tersangka TPPU, sehingga yang dia jelaskan tidak sesuai dengan maksud pemeriksaan," ujar Bambang.
Nazaruddin pada dua pekan lalu mengklaim telah menyampaikan informasi tentang sejumlah kasus korupsi kepada KPK. Ia mengatakan dirinya sudah menyerahkan dokumen penunjang kepada KPK saat menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pencucian uang.
Nazar mengatakan, setidaknya sudah ada 11 kasus yang dia buka ke KPK. Kasus tersebut mulai dari kasus korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional--kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan--hingga proyek Pusat Olah Raga Hambalang. Nilai korupsi pada proyek besar itu mencapai triliunan rupiah.
GALVAN YUDISTIRA
Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana
Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku
Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok
Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu
Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan
Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie