TEMPO.CO, Banyuwangi – Lokasi kandasnya KMP Gerbang Samudera 2 dikenal rawan karena banyak karang dan berarus kuat.
"Sudah ada rambu tanda bahaya pada wilayah tersebut," kata Manajer Usaha PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susianto, Sabtu, 10 Agustus 2013.
Penyebab kandasnya KMP Gerbang Samudera di Selat Bali Jumat pagi tersebut masih diselidiki otoritas pelabuhan setempat.
Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk masih beroperasi normal melayani pemudik dari Pulau Jawa. Ada 20 kapal yang dioperasikan pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi hari ini hingga besok.
Sementara Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, Letnan Kolonel Edi Eka Susanto, mengatakan penyebab kandasnya kapal tersebut diduga karena terbawa arus kuat ke arah selatan ketika bermanuver untuk merapat di Pelabuhan Gilimanuk.
KMP Gerbang Samudera yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, kandas satu mil dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pukul 09.45 WIB. Insiden ini tak menimbulkan korban jiwa.
Sekretaris Korporasi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery, Christine Hutabarat, mengatakan kapal tersebut kandas sekitar pukul 09.45 WIB. "Namun, kami baru terima informasi pukul 10.00 WIB," kata dia dalam rilisnya yang diterima Tempo, Sabtu, 10 Agustus 2013.
Kapal milik PT Gerbang Samudera Sarana itu membawa 206 pemudik yang terdiri dari 148 penumpang dewasa dan 58 penumpang anak-anak. Selain itu juga terdapat 54 kendaraan.
Seluruh penumpang dievakuasi menggunakan dua kapal karet oleh tim Search and Rescue (SAR) dari Pangkalan TNI AL dan Polisi Perairan Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk. Hingga pukul 13.00 WIB seluruh penumpang selesai diselamatkan.
IKA NINGTYAS