Ledakan ini memicu reaksi pengamanan tempat ibadah umat Budha di daerah lain. Pengurus Vihara Jayasacako Kediri memperketat keamanan. Setiap pengunjung yang hadir diminta mengisi buku tamu dan meninggalkan nomor telepon.
Rohmad Salim, petugas keamanan Vihara Jayasacako, yang memiliki jamaah 50 orabng itu, mengaku mendapat instruksi dari pengurus untuk meningkatkan keamanan usai teror di Vihara Ekayana, Jakarta Barat. "Pengunjung tak bisa sebebas dulu," katanya, Senin 5 Agustus 2013. Pengikut Vihara Jayasacako beribadah setiap hari Selasa dan Jumat malam.
Teror tersebut, menurut dia membuat para pengurus ketar-ketir. Karena itu sejak siang kemarin sejumlah aparat Kepolisian Resor Kediri Kota menyisir lokasi itu. Polisi memeriksa untuk memastikan tak ada barang berbahaya di setiap sudut ruangan vihara yang terletak di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kediri ini. (Baca: Ciri Pelaku Peledakan Bom Vihara)
Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah memerintahkan seluruh kepolisian resor menambah keamanan vihara se-Jawa Tengah. "Pasti ada peningkatan keamanan," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono kepada Tempo. Djihartono memastikan, pengamanan dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup.
Umat Budha Diminta Tak Terprovokasi