TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Vihara Ekayana menyatakan sudah melihat rekaman CCTV (closed circuit television) dan mengantongi ciri-ciri pelaku pengeboman. "Sudah terlihat orangnya dari CCTV," ujar Suhu Aryamaitr Mahasthavira dalam konferensi pers, Senin, 5 Agustus 2013.
Dari rekaman CCTV, ia menyatakan pelaku menggunakan baju putih saat beraksi. "Mengenakan tas selempang sambil membawa bungkusan," ujarnya.
Dengan tenang, lelaki berumur di bawah 30 tahun itu merapikan bungkusan ketika jemaat masih ada yang hilir mudik mengikuti kebaktian. "Setelah merapikan bungkusan, ia masuk dalam barisan dan ikut kebaktian," ujarnya. Menurut dia, dalam gerak-gerik yang terekam di CCTV, pelaku seperti telah mengenal liku vihara tersebut.
Tak lama berada di ruang kebaktian, pria tersebut meninggalkan vihara. "Ia hanya sendiri, di CCTV ia pulang membawa motor," ujarnya. Tak lama selepas ia pergi, dua ledakan berdekatan terjadi.
Suhu Aryamaitr Mahasthavira memberikan perincian ciri-ciri fisik sang pelaku. "Kurus, tidak gemuk, berkacamata, dan kulitnya agak putih," ujarnya. Ia menyerahkan hal ini kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pria inilah yang menjadi eksekutor dua ledakan bom di Vihara Ekayana. Semalam, ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana yang terletak di Jalan Mangga, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dua bom berdaya ledak rendah meledak pada sekitar pukul 19.00 WIB. Satu bom meledak di pintu masuk ruang kebaktian, satu lagi meledak di rak sepatu jemaat yang terletak di luar ruangan.
Ledakan ini melukai seorang pengunjung vihara. Ia terluka lecet di lengannya. Satu bom lainnya diledakkan polisi pada pukul 22.00 WIB.
Polisi langsung menerjukan tim Gegana dan Detasemen Khusus 88 Antiteror ke lokasi. Sejak tadi malam, polisi telah melakukan sterilisasi di lokasi vihara sekaligus melakukan olah perkara.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait:
Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana
Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda
Menkopolhukam Kutuk Pengeboman Vihara Ekayana
Ketika Lebaran Menjadi 'Incaran' Bom