TEMPO.CO, Subang -- Arus mudik sepeda motor mulai menguasai jalur utama Pantai Utara (Pantura) Subang, Jawa Barat. Ribuan kendaraan roda dua yang datang dari arah Jakarta tersebut mengalir deras mulai dari Gamon di tapal batas Karawang hingga Jembatan Sewo, Pusakanagara, perbatasan dengan Indramayu.
Berdasarkan pemantauan Tempo, sepanjang Sabtu pagi, 3 Agustus 2013, arus pemudik bersepeda motor mulai menguasai ruas Pantura sejak Subuh hingga pagi ini. Mereka ibarat rantai kendaraan yang tak pernah terputus terus berhimpitan dengan arus mudik kendaraan roda empat pribadi yang juga sudah ramai.
"Sejak Subuh antrean pemudik sepeda motor dan mobil belum terputus," kata Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto, saat ditemui Tempo di pos pengamanan Pasar Sukamandi.
Ia memprediksikan arus mudik dan roda empat akan terus mengalami kepadatan sampai Ahad, 4 Agustus 2013. "Tapi arusnya tetap ramai lancar," ujar Chiko. Menurut dia, dimulainya waktu libur yang cukup panjang telah mengurai arus mudik. "Karena pemudik tidak berangkat serempak."
Untuk mengatisipasi kemacetan, di pasar tumpah Sukamandi, misalnya, petugas gabungan polisi, TNI, Dinas Perhubungan, Pramuka dan polisi sekolah, melakukan buka tutup arus manusia dan lalu-lintas lokal yang akan pergi dan pulang dari pasar, termasuk arus mudik.
"Buka tutupnya dilakukan 15 menit sekali," ujar Fitri, seorang anggota Pramuka yang bertugas mengatur buka tutup arus.
Kondisi arus mudik di jalur tengah Sadang-Subang-Cikamurang juga terpantau ramai lancar. Akan tetapi, mereka harus rela terperangkap kemacetan di pasar tumpah Cipeundeuy dan Kalijati.
"Tadi terperangkap macet di Cipeundeuy satu jam-an," ujar Hendro, pemudik yang menggunakan mobil pribadi dengan tujuan Pacitan, Jawa Timur.
NANANG SUTISNA