Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RSUD Blambangan, Banyuwangi, Kurang Dokter Spesialis  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Taufik Hidayat, mengatakan jumlah dokter spesialis yang dimiliki rumah sakitnya terus menyusut. Dari semula 23 orang pada tahun lalu, kini susut menjadi 18 orang. Taufik mengaku kebingungan mencari dokter spesialis pengganti.

"Jumlah dokter spesialis berkurang karena tiga orang mengundurkan diri dan dua orang pensiun," kata dia kepada wartawan, Rabu, 31 Juli 2013. Dokter yang mundur adalah dokter spesialis kandungan dan satu dokter bedah mulut. "Tahun depan yang pensiun bertambah tiga orang," katanya.

Dokter yang mengundurkan diri, kata dia, lebih memilih bekerja di rumah sakit swasta. Taufik menduga di rumah sakit swasta tersebut para dokter spesialis itu digaji lebih besar dibandingkan saat masih bekerja di rumah sakit pemerintah. Di RSUD Blambangan, dokter spesialis rata-rata mendapatkan gaji antara Rp 5 juta - 10 juta per bulan. "Di rumah sakit swasta angkanya lebih besar," kata Taufik.

Kecilnya gaji untuk dokter spesialis mengakibatkan RSUD Blambangan kesulitan mencari dokter pengganti. Padahal, RSUD Blambangan telah meminta tiga universitas untuk mengirimkan lulusan dokter spesialisnya. "Namun tak ada yang berminat," kata Taufik.

Dia khawatir bila jumlah dokter spesialis makin menyusut, maka pelayanan kesehatan di RSUD Blambangan menjadi lumpuh. "Saat ini kami cuma punya satu dokter kandungan, padahal idealnya tiga dokter," kata dia.

Untuk mencegah mundurnya dokter-dokter spesialis yang lain, RSUD Blambangan akan memberi tambahan insentif Rp 5 juta per bulan sehingga total gaji mereka mencapai Rp 15 juta per bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota DPRD Banyuwangi Yosia Wingyo Basuki mengkritik mundurnya dokter spesialis itu. Menurut dia, mundur karena alasan gaji kecil termasuk melanggar etika dan ucapan sumpah seperti diatur PP No. 26 Tahun 1960 tentang Sumpah Dokter.

Seharusnya, kata dia, bila dokter tersebut tetap mengundurkan diri maka dapat dikenai sanksi skorsing dan pemecatan dari keanggotaan profesi.

IKA NINGTYAS


Topik Terpanas:
Ahok vs Lulung
| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Daging Impor

Berita Terpopuler:
Ahok-Lulung Berseteru, Ini Kata Kemendagri

Joe Taslim Pindah Agama Demi Cinta

Bang Ucu: PKL Bongkar Sendiri atau Saya Bakar

SBY ke Lumajang, Dukun Semeru Dikerahkan

Ahok: Jewer Saja, Kuping Saya Sudah Panjang, Kok!

Briptu Rani Syok Dipecat dari Kepolisian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

25 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

43 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

56 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Ribuan Dokter di Korea Selatan Mogok Kerja, Berimbas ke Jadwal Operasi hingga Terapi Kanker

58 hari lalu

Ratusan dokter di Korea Selatan berunjuk rasa di luar gedung parlemen memprotes rencana pemerintah yang akan menambah lagi tenaga medis sampai 10 tahun ke depan. Sumber: Reuters/asiaone.com
Ribuan Dokter di Korea Selatan Mogok Kerja, Berimbas ke Jadwal Operasi hingga Terapi Kanker

Aksi mogok ribuan dokter di Korea Selatan menyebabkan beberapa rumah sakit menolak pasien yang mencari perawatan darurat


Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

14 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?


Artika Sari Devi Sempat Bingung Bedanya Dokter Sp.KK dan Sp. DVE

1 Februari 2024

Artika Sari Devi/Foto: Instagram/Artika Sari Devi
Artika Sari Devi Sempat Bingung Bedanya Dokter Sp.KK dan Sp. DVE

Artika Sari Devi mengatakan ia sempat bertanya tanya apa bedanya dokter dengan gelar Sp.DVE dan dokter dengan gelar Sp.KK.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.