TEMPO.CO, Surakarta - Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo geram bukan kepalang. Dia marah melihat taman di lingkungan Stadion Manahan, Solo, penuh dengan lapak jualan pedagang. Terpal menutupi taman dan di atasnya digelar berbagai barang dagangan, seperti pakaian, mainan anak, dan kerajinan tangan. Kemudian tali untuk mengikat tenda ditancapkan pada pohon-pohon.
"Tindakan pedagang membuat taman jadi rusak," kata Hadi saat mengunjungi Pasar Minggu di Stadion Manahan, Ahad, 28 Juli 2013. Dia mendapati banyak pedagang yang mengabaikan kondisi taman dan seenaknya menginjak-injak tanaman. Serta memarkirkan sepeda motor dan mobil di taman.
Dia mengatakan semestinya berjualan dilakukan di jalanan atau di aspal. Taman harus steril dari segala aktivitas jual-beli dan tempat parkir kendaraan. Dia menegaskan akan menertibkan pedagang di kawasan tersebut.
"Minggu depan saya minta pengelola Stadion Manahan mendata para pedagang, mereka jualan apa dan asalnya dari mana," ujarnya.
Dia memastikan, setelah Lebaran, tidak ada lagi yang berjualan di atas taman. Hadi akan meminta petugas Satuan Polisi Pamong Praja berkeliling dan mengawasi agar pedagang yang masih berjualan. "Kalau masih nekat, biar tidak usah jualan lagi di Stadion Manahan. Nanti dipindahkan ke tempat lain," dia mengancam. Hadi mengakui lokasi berjualan memang terbatas sehingga pedagang meluber sampai taman.
Adapun Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Sarana dan Prasarana Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta, Heru Prayitno, mengakui, dari sekitar 1.500 pedagang yang berjualan, 25 persen di antaranya menggelar dagangan di atas taman.
Dia berdalih selama ini sudah ada petugas yang menertibkan, tapi pedagang tetap nekat. Dia berjanji akan lebih tegas menindak pedagang. "Saya akan libatkan Satpol PP untuk menjaga taman," katanya. Para pedagang biasanya ditarik retribusi Rp 2.500 per meter persegi sekali berjualan.
Salah seorang pemilik jasa penyewaan kereta anak-anak, Endang Indarti, tidak merasa bersalah sudah menempatkan rel melingkar di atas taman. Dia menyebut tempatnya berusaha bukan taman. "Karena sudah ada beberapa bagian yang dibeton," katanya. "Saya menolak disuruh pindah, saya enggak salah."
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Lain:
Kedekatan Alika dan Kevin Aprilio
Embun Pekat di Pekanbaru, Mandala Batal Mendarat
Soal Mesir, Perdana Menteri Turki Kecam Uni Eropa
Alasan Lukman Sardi Tolak Film Eyang Subur
Kenny Wizz, Peniru Ulung Michael Jackson