TEMPO.CO, Semarang - Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kendal, Wahidin Said mengatakan, polisi harus menyelesaikan secara tuntas kasus bentrok antara Front Pembela Islam dengan warga sampai kepada dalang kerusuhan. "Jangan hanya menangkap pelaku lapangan. Pihak yang mengarahkan terjadinya razia juga harus ditangkap," kata Said kepada Tempo, Ahad 21 Juli 2013.
Said khawatir, jika dalang kekerasan tak ditangkap, kekerasan antara FPI dengan warga akan terus terulang. Ia mengaku tidak keberatan dengan langkah polisi yang akan memeriksa warga yang terlibat bentrok dengan FPI.
Namun Said khawatir, jika dalang pengerahan massa FPI tidak ditangkap lebih dulu, sementara warga juga ditahan, FPI akan mendapat pembenaran bahwa yang mereka lawan adalah preman. Padahal, reaksi masyarakat muncul sebagai respon atas tindakan main hakim sendiri yang dilakukan FPI, serta berusaha kabur setelah menabrak warga hingga tewas.
Said menyatakan, jangan sampai kasus kerusuhan di Sukorejo berbelok arah seperti kasus Cebongan. Kopassus yang membunuh tahanan, tindakannya seolah dapat dibenarkan karena yang dibunuh preman. Demikian pula FPI di Sukorejo. "Tolong, polisi harus selesaikan akar masalahnya dulu."
Ia juga mengatakan, dalam negara hukum, hendaknya jika melihat kemaksiyatan masyarakat, kapasitas FPI hanya amar makruf atau memerintahkan kebaikan saja, sedangkan tugas nahi munkar atau mencegah kemaksiatan yang bersifat represi biarlah menjadi tanggung jawab kepolisian.
SOHIRIN