TEMPO.CO, Bandung - Pemilik Soldaten Kaffee, Henry Maulana, mengklarifikasi pemberitaan yang menimpa kafe miliknya. Kemarin, kafe itu dilanda kontroversi, setelah dituduh meresahkan masyarakat atas lambang Nazi yang dikenakan pada lambang kafe itu.
"Tema kafe ini adalah seni kontermporer. Ini adalah seni, bukan ideologi," kata Henry, di kafe miliknya, Pasir Kaliki, Bandung. Sabtu, 20 Juli 2013.
Kafe yang bernuansa perang dunia dua itu seketika tidak beroperasi setelah diberitakan media massa. Poster-poster tentara Jerman, pemimpin Nazi Adolf Hitler, dan beberapa hiasan dinding bertemakan militer yang biasanya digantung di sudut ruangan, kini diturunkan sementara.
Arti nama Soldaten Kaffee sendiri, menurut Henry, adalah Cafe Serdadu. Dia melanjutkan, atas nama itu pula dirinya mengangkat sejarah militer.
Henry dan kafenya yang sempat diliput Majalah Tempo edisi 4-10 April 2013 itu, memang seorang kolektor barang-barang militer perang dunia kedua.
Baca juga:
"Ini sebatas tema, saya menyukai sejarah militer secara umum," kata dia. Selain tentara jerman, dia juga pernah mengangkat tema militer Dai Nippon (Jepang) pada era Perang Dunia kedua.
Selain itu, pada acara Pemerintah Kota Bandung dalam reka ulang tragedi Bandung Lautan Api pun, Henry bercerita, dirinya mengikuti acara itu dengan menggunakan seragam prajurit PETA (Pembela Tanah Air).
"Itu dia. Saya tidak pro Nazi," ujarnya.
Sebenarnya, menurut Henry, kasus itu berawal dari salah satu media cetak dan elektronik yang telah melakukan pemberitaan secara sepihak, dan tidak sesuai dengan keterangan yang pernah dia berikan.
"Menu saya yang namanya 'Nasi Goreng' tiba-tiba wartawan itu ganti jadi 'Nazi Goreng'," ujarnya. Henry merasa cemas, sebab pemberitaan media itu sudah sampai pada pemberitaan internasional.
Ketika ditanya bagaimana nasib kafe unik itu kedepannya, Henry merasa bingung. Sebab, hampir setiap saat ia dihubungi banyak orang, baik yang mendukungnya maupun yang mengomentarinya.
"Sempat ada orang Jerman dari Jakarta, melalui telepon memarahi saya pakai bahasanya. Kedepannya saya takut salah langkah," ujar Henry, kepada Tempo.
Senin lalu, penggunaan lambang Nazi di kafe tersebut membuat Pemkot Bandung memanggil Henry. Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda mengatakan, secara khusus Pemkot Bandung memang tidak memiliki aturan yang melarang pemasangan simbol Nazi tersebut.
PERSIANA GALIH