TEMPO.CO, Sidoarjo - Sepuluh warga Syiah yang mengayuh sepeda hingga ke Jakarta, hari ini kembali ke rumah mereka di Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka tak lagi mengayuh sepeda untuk kembali ke kampung halaman, melainkan menumpang pesawat terbang. "Semua tiket ditanggung oleh Ahlul Bait Indonesia Jakarta," kata Rasyid, 24 tahun, Kamis 18 Juli 2013.
Mereka ke Jakarta untuk mengadukan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami warga Syiah kepada Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Keluarga dan puluhan warga Syiah lainnya menyambut kedatangan mereka.
Rasyid mengaku sepeda yang digunakan berangkat dari Sidoarjo ditinggal di Jakarta. "Kami disuruh naik pesawat, ya kami senang sekali," katanya.
Aktivis Lembaga Bantuan Hukum Universal Adi Roban mengatakan, 10 warga Syiah sengaja dipulangkan menggunakan pesawat. Ia merasa kasihan setelah melihat mereka yang sudah susah payah naik sepeda ontel dari Jawa Timur ke Jakarta. "Masak pulangnya disuruh menggowes lagi. Kan, kasihan," ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Presiden SBY, pemerintah menjamin keselamatan warga Syiah. Menurut dia, semua warga masyarakat memiliki hak yang sama. Warga Syiah akan dikembalikan ke Dusun Nangkernang, Karanggayam, Omben, Sampang, Madura. Bahkan, SBY mengatakan akan memimpin langsung proses rekonsiliasi
ARIEF RIZQI HIDAYAT