TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan membantu Kepolisian RI terkait dengan kaburnya ratusan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Mereka kabur pasca-kerusuhan yang mengkibatkan lima orang tewas, dua pekan lalu.
Agus sudah menginstruksikan setiap Komando Distrik Militer di Sumatera Utara dan sekitarnya untuk mendeteksi kehadiran buron di sekitar wilayah mereka. "Babinsa (Bintara Pembina Desa) juga kami minta awasi lingkungan masing-masing," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Juli 2013.
Agus berpesan, jika personel Kodim dan Babinsa menemukan orang asing, segera berkoordinasi dengan polisi. Dia berharap koordinasi ini bisa mempermudah polisi menemukan buron Tanjung Gusta, termasuk napi dalam kasus terorisme.
Soal partisipasi TNI mengamankan LP, menurut Agus, perlu dibicarakan lebih mendalam dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebab, menurut Agus, masih ada beberapa model penjagaan LP. Dia mencontohkan bantuan teknologi seperti closed camera television (CCTV) yang cukup andal memantau pengamanan LP. Menurut dia, teknologi macam ini lebih diutamakan dalam menjaga Lapas. "Baru kalau di situasi tertentu butuh tenaga tambahan selain Polri, kami siap," kata Agus.
Kamis pekan lalu, 11 Juli 2013, LP kelas 1 Tanjung Gusta membara. Ribuan narapidana mengamuk dan membakar kantor LP. Awal mula kericuhan akibat aliran listrik dan air mati sejak subuh. Lima orang tewas dalam kerusuhan ini. Parahnya, ratusan napi kabur dengan menjebol tembok, termasuk sejumlah napi pelaku tindak teror.
INDRA WIJAYA