TEMPO.CO, Bakauheni- Kepolisian Resor Lampung Selatan memperketat penjagaan di pintu gerbang Pelabuhan Bakauheni Lampung untuk mencegah narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan melarikan diri ke Pulau Jawa.
Belasan anggota polisi memeriksa satu per satu kendaraan dan calon penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten. "Sebagai antsipasi saja. Ada kemungkinan mereka akan melarikan diri ke Pulau Jawa," kata Kepala Kepolisian Sektor Bakauheni Ajun Komisaris Harto Agung, Rabu 17 Juli 2013.
Para petugas mencocokan identitas calon penumpang dengan daftar nama yang dikirim dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Sejumlah anggota polisi bersiaga penuh dengan senjata laras panjang yang membuat pemandangan menjadi berbeda. "Biasanya hanya memeriksa barang bawaan penumpang, sekarang menyeluruh," katanya.
Pemeriksaan calon penumpang juga dilakukan di loket masuk bagi penumpang pejalan kaki. Mereka menggeledah barang bawaan dan identitas calon penumpang sebelum masuk ke dalam kapal yang hendak berlayar di Selat Sunda. Penjagaan ketat itu, kata Agung, akan terus berlangsung hingga ada perintah penghentian dari Polda Lampung.
Keadaan darurat itu diduga karena ada indikasi terpidana teroris yang melarikan diri dari LP Tanjung Gusta saat kerusuhan ke Pulau Jawa. Petugas menjaga pintu gerbang pelabuhan selama dua puluh empat jam dan dibagi dalam empat regu. "Mereka berjaga secara bergantian agar kewaspadaan tetap terjaga," katanya.
Penjagaan ketat juga dilakukan di Jalan Lintas Sumatera sejak kerusuan LP Tanjung Gusta Medan pada Kamis, 11 Juli 2013. Polisi gencar melakukan razia di ruas jalan lintas dengan memeriksa penumpang kendaraan satu persatu. Meski begitu, hingga saat ini, polisi belum mendapati napi penghuni LP Tanjung Gusta yang melarikan diri.
NUROCHMAN ARRAZIE