TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Simbolon mengunjungi tersangka dugaan tindak pidana korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Emir Moeis, di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi cabang Guntur, Senin, 15 Juli 2013.
Effendi yang menjenguk sebagai anggota partai ini mengaku membawa salam khusus dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. "Beliau titip salam saja," ujar Effendi di gedung KPK, hari ini.
Soal penahanan Emir, Effendi menyatakan PDI Perjuangan menghormati lembaga penegak hukum tersebut. "Kita hormati saja KPK sebagai lembaga yang punya otoritas," katanya. "Semakin cepat pengadilannya semakin baik. Jangan sampai ada delay."
Sempat ada kejadian yang mengundang perhatian wartawan. Effendi sempat berkelakar bahwa ia gemetar saat memasuki gedung KPK untuk meminta izin menjenguk Emir. "Baru pertama kali saya ke sini, gemetaran. Padahal cuma mau jenguk saja," katanya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hukum Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan telah menyambangi Emir di rumah tahanan KPK cabang Guntur. Trimedya yang juga anggota komisi hukum DPR ini mengaku berkunjung atas nama partai.
KPK resmi menahan Emir setelah memeriksa kader senior PDIP ini pekan lalu. Ia sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tarahan. Emir diduga menerima US$ 300 ribu atau sekitar Rp 2,9 miliar dari PT Alstom Indonesia, pemenang tender PLTU Tarahan.
FEBRIANA FIRDAUS