TEMPO.CO, Jakarta - Satu Gajah Sumatera mati di Desa Ranto Sabon, Kecamatan Samponiet, Kabupaten Aceh Jaya. Saat ditemukan, bangkainya sudah tidak memiliki gading lagi.
"Gajah itu diperkirakan mati kemarin sore, gadingnya sudah diambil," kata Komandan Polisi Hutan (Polhut) Aceh Jaya, Armidi, Ahad 14 April 2013. Dugaannya, gajah tersebut mati akibat masuk jebakan warga yang dipasang di kebun-kebun dekat hutan.
Menurut Armidi, gajah tersebut termasuk golongan gajah liar. Tetapi sangat bersahabat dengan warga setempat, artinya sudah hampir jinak. Gajah itu tak lari jika bertemu warga dan jika ada warga yang meminta pergi, dia akan pergi. Karena sering muncul di perkebunan warga, gajah itu diberi nama "Si Geng".
Gajah yang berusia 30 tahun ini, tiga hari lalu sempat muncul dan terlihat warga Desa Ranto Sabon. Dia kembali masuk hutan pada Jumat dan ditemukan mati mengenaskan Sabtu sore di areal perkebunan. "Sampai kini bangkainya belum dikubur. Perlu alat berat," kata Armidi.
Dia melanjutkan kasus memburu gading gajah dengan cara memasang perangkap, baru kali ini terjadi di Aceh Jaya sehingga butuh perhatian semua pihak untuk melindungi gajah yang populasinya kini mulai terancam. Sebelumnya di Aceh Jaya, gajah ditemukan mati karena diracun warga untuk menyelamatkan kelapa sawit.
Baca juga:
ADI WARSIDI
Berita Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Terpopuler
Kerabat SBY, Abraham: Terlibat Pasti Tersangka
Khofifah: Kenapa Takut Pada Saya?
Ini Pidato Lengkap Malala Yousafzai di PBB
Ini Pesan Khusus Menteri Dahlan untuk Erik Meijer