TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abdul Jamil, membantah pelaksanaan sidang Isbat penentuan 1 Ramadan oleh pemerintah menghabiskan anggaran senilai Rp 9 miliar.
"Sama sekali tidak benar kalau anggarannya sebesar itu," kata Jamil, saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 Juli 2013. Ia mengaku heran jika dikatakan anggaran sidang sebesar itu. "Dari mana sumbernya?" Arab Saudi juga mengawali puasa Rabu, 10 Juli 2013
Baca Juga:
Jamil mengatakan, pengelolaan anggaran untuk sidang Isbat berada di bawah direktorat jenderal yang dipimpinnya. Namun, menurut dia, dana sidang tak sampai miliaran. "Hanya Rp 142 juta saja," ujar dia.
Ia menjelaskan, dana ratusan juta itu digunakan untuk biaya pemantauan hilal di beberapa titik di Indonesia, biaya konsumsi, dan logistik. Jamil mengaku tak ingat apakah dana itu juga digunakan untuk membiayai transportasi sejumlah organisasi masyarakat yang diundang mengikuti sidang.
Meski begitu, ia memastikan penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Menurut Jamil, dana ini sudah dirancang setahun sebelum pelaksanaan sidang. Audit pun dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal Kementerian setiap tahunnya. "Kalau ada penyimpangan, pasti ditelusuri."
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, menyebut biaya pelaksanaan sidang Isbat begitu besar, yakni diperkirakan mencapai Rp 9 miliar. Dana sebesar ini dianggap menghamburkan uang rakyat. MUI: Hanya Pemerintah yang Berhak Tetapkan Hilal
PRIHANDOKO