TEMPO.CO, Samarinda - Warga pedalaman dan perbatasan Kalimantan Timur di Kabupaten Mahakam Ulu tak terpengaruh kenaikan bahan bakar yang berdampak kenaikan sembilan bahan pokok. Mereka lebih mengkhawatirkan musim kemarau yang justru bisa mengerek harga sembako yang lebih besar.
"Kalau musim kemarau harga sembako selangit, karena sungai kering barang-barang tak bisa dipasok," kata Toni Imang, Asisten Bidang Pemerintahan di Sekretaris Kabupaten Mahakam Ulu, Senin, 8 Juli 2013.
Menurut dia, kenaikan harga bahan bakar minyak seperti sekarang ini tak terlalu meresahkan. Warga kata dia sudah terbiasa dengan harga bahan bakar tanpa subsidi.
Dia mencontohkan harga eceran premium di Ujoh Bilang Rp10 ribu per liter. Jika musim kemarau tiba, premium langka dan biasanya dijual eceran Rp 15 ribu per liter. Kenaikan harga bahan bakar minyak, ia menilai, memang mendongkrak harga kebutuhan. Tapi warga masih bisa memenuhinya dengan berkebun. Sehingga tidak berpengaruh terlalu besar.
Kabupaten Mahulu merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat. Ada lima kecamatan yang bergabung, Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Long Bagun, Laham dan Long Hubung. Di kabupaten ini salah satu kecamatan, Long Pahangai berbatasan dengan Malaysia.
FIRMAN HIDAYAT
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Berita Terpopuler:
JK Sempat Kaget Jero Wacik Jadi Menteri ESDM
Demokrat Akui Ada Kadernya Dekati Jokowi
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Rekaman Kokpit: Pilot Asiana Minta Batal Mendarat