Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Jelang Puasa Pengikut Bonokeling

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Purwokerto--Bau dupa tercium semerbak di pemakaman Bonokeling, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Banyumas. Doa dan puja puji terdengar lirih untuk leluhur mereka. Ribuan pengikut masyarakat adat Bonokeling, Jumat 5 Juli 2013  menggelar tradisi unggah-unggahan untuk menyambut datangnya bulan puasa.

"Menurut perhitungan Jawa, puasa akan dimulai pada Rabu pekan depan," kata juru bicara adat Bonokeling, Sumitro, hari ini.

Ia mengatakan, pengikut Bonokeling menggunakan perhitungan  Alif Rebo Wage (Aboge) untuk menentukan puasa dan Lebaran. Tahun ini, kata dia, puasa akan dimulai pada Rabu Kliwon dalam penanggalan Jawa.

Tradisi unggah-unggahan sudah ada sejak tahun 1.400-an. Pengikut adat ini, melakukan laku mlampah atau berjalan kaki sejauh 30 kilometer dari Cilacap. Melintas perbukitan yang memisahkan Banyumas dan Cilacap.

Sebagian di antaranya tak memakai alas kaki. Sebagian lainnya menggunakan sandal jepit, karena tak ada lagi jalan yang tak beraspal. Selama dalam perjalanan, mereka melakukan tapa bisu, atau tak boleh ngobrol dengan yang lainnya.

Berjalannya pun harus tertib, satu demi satu dan tak boleh saling mendahului. Tak hanya berjalan, mereka juga membawa hasil bumi dengan bobot rata-rata 30 kilogram. Hasil bumi inilah yang nantinya akan dimasak dan dimakan bersama-sama.

"Hasil bumi merupakan wujud syukur kepada Tuhan," ujar Bambang Asmoro, warga Adipala Cilacap, saat beristirahat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Acara puncak dilakukan di makam Bonokeling. Usai berdoa meminta kebersihan hati, mereka pun makan bersama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Sama rata, sama rasa.

Santibi, 68 tahun, sesepuh Aboge mengatakan, penentuan awal puasa Islam Kejawen biasanya berbeda dengan pemerintah. Toh, bagi dia, perbedaan bukan untuk dijadikan alasan bermusuhan. "Kami cinta damai, dan menghargai perbedaan,"tutur dia.

Santibi menambahkan, tahun ini bagi pengikut Kejawen Aboge masuk tahun Jim Akhir. Sehingga perhitungan awal puasa dan Syawal bergantung pada penentuan hari dan pasaran pada awal tahun di bulan Sura. "Masuk tahun Jim Akhir, awal bulan Sura jatuh pada hari Jumat Wage. Kemudian penentuan bulan puasa berpatokan pada hitungan Sanemro (Puasa enam loro). Enam yang dimaksud adalah hari keenam setelah Jumat dan loro adalah pasaran Jawa kedua setelah Wage yakni, Kliwon," kata dia menjelaskan.

Dalam kepercayaan Aboge, dipercayai perhitungan berdasarkan delapan tahun atau sewindu. Sedangkan, penentuan bulan Puasa dalam perhitungan Aboge, tidak bergantung pada bulan seperti tahun hijriyah.

Menurut Santibi, 1 Syawal jatuh pada Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013, karena mengacu para rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro), yakni 1 Syawal jatuh pada hari pertama (Jumat) dan pasaran kedua (Kliwon). "Perhitungan ini sudah dikenalkan pada abad ke-14 oleh Raden Rasid Sayid Kuning yang berasal dari Pajang,"ucapnya.

ARIS ANDRIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sidang Isbat Digelar Tertutup, Ini Penjelasan dari Menteri Agama

5 Juni 2016

Menteri Agama Lukman Hakim (kedua kanan) didampingi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Maruf Amin (kedua kiri), Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin (kanan) dan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher sebelum melakukan sidang itsbat awal bulan Ramadhan 1437 H di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, 5 Juni 2016. Lukman Hakim Saifuddin memutuskan 1 Ramadhan1437 H akan dimulai pada 6 Juni 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sidang Isbat Digelar Tertutup, Ini Penjelasan dari Menteri Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai, sidang isbat digelar untuk menghindari dampak negatif.


Bagaimana Hukum Puasa di Bulan Rajab?  

21 April 2015

sxc.hu
Bagaimana Hukum Puasa di Bulan Rajab?  

"Memang banyak hadis yang mendukung pelaksanaan puasa sunnah."


Puasa Perbarui Sistem Kekebalan Tubuh

13 Juni 2014

Seorang Muslim sedang melaksanakan Ibadah saat berpuasa di bulan Ramadhan di Kathmandu, Nepal, (11/7). REUTERS/Navesh Chitrakar
Puasa Perbarui Sistem Kekebalan Tubuh

Puasa yang lama juga menurunkan enzim PKA yang ada hubungannya dengan penuaan dan hormon yang meningkatkan risiko kanker dan pertumbuhan tumor.


Menu Lebaran dari Timur ke Barat ala Izabel Jahja  

15 Agustus 2013

Izabel Jahja. TEMPO/Mazini Hafizhuddin
Menu Lebaran dari Timur ke Barat ala Izabel Jahja  

Di rumah keluarga Izabel Jahja, menu Lebaran-nya mulai ala Padang, Aljazair, Afrika Utara, hingga Prancis.


Libur Lebaran Beburu Nanas 'Si Madu' di Subang  

14 Agustus 2013

Buah nanas. ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
Libur Lebaran Beburu Nanas 'Si Madu' di Subang  

Khusus nanas dan kerupuk melarat, penjualannya naik sampai 300 persenan.


Oleh-oleh Tahu Aci Khas Tegal Diserbu Pemudik  

13 Agustus 2013

Ribuan pemudik saat bersiap naik kereta ekonomi AC Tegal Expres tujuan Tegal di Stasiun Senen, Jakarta (06/08). Kenaikan jumlah penumpang kereta api terjadi karena kemudahan pembelian tiket secara online dan di mini market terdekat. (TEMPO/Yosep Arkian)
Oleh-oleh Tahu Aci Khas Tegal Diserbu Pemudik  

Saat musim arus balik Lebaran, setiap hari kios Putra Nata Jaya bisa menjual 8.000 tahu aci.


H+4 Lebaran, Ragunan Masih Dipadati Pengunjung

12 Agustus 2013

Sejumlah pengunjung memperhatikan gajah di Kebun Binatang Ragunan di Jakarta, (9/8). Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu tempat hiburan favorit bagi keluarga yang tinggal di Jakarta atau di wilayah sekitar Jakarta. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
H+4 Lebaran, Ragunan Masih Dipadati Pengunjung

Berwisata saat libur Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat


Acara Halal Bi Halal Sultan HB X Sepi

12 Agustus 2013

Warga mengantre bersalaman dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) di Kepatihan Yogyakarta, (12/8). Warga Yogyakarta mengantre untuk bersalaman dengan Sri Sultan dalam rangka silahturahmi Hari Raya Idul Fitri. ANTARA FOTO/Regina Safri
Acara Halal Bi Halal Sultan HB X Sepi

Sebelumnya selama dua kali halal bi halal berlangsung di Keraton Yogyakarta ketika suhu politik antara Sultan dan pemerintah pusat memanas.


Lebaran, Peggy Melati Sukma Mudik ke Bandung

12 Agustus 2013

Peggy Melati Sukma. TEMPO/Nurdiansah
Lebaran, Peggy Melati Sukma Mudik ke Bandung

Di Bandung, menu istimewa Lebaran ala Peggy Melati Sukma adalah kari kambing dan nasi kebuli.


Rieka Roeslan Emoh Pakai Pembantu Infal

12 Agustus 2013

Rieka
Rieka Roeslan Emoh Pakai Pembantu Infal

Ditinggal pembantu mudik, Rieka Roeslan mengatakan tidak masalah. Dia enggak suka memakai orang tak dikenal, karena itu dia tak pakai pembantu infal.