TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menilai situasi politik di Indonesia tak kondusif bagi pejabat pemerintah yang bekerja dengan benar dan antikorupsi. "Selalu ada saja pihak-pihak yang tidak senang dengan keberadaan kami yang sedang agresif mereformasi dan gerakan antikorupsi," kata dia kepada Tempo.
Fuad mengatakan perlawanan reformasi di institusinya datang dari dalam Direktorat maupun luar Direktoratnya. Di internal Direktorat, kata dia, masih ada pegawai yang melawan. Mereka melakukan segala macam cara untuk merusak nama baiknya dan beberapa pejabat yang giat mereformasi. Perlawanan dari luar datang dari mereka yang disebut Fuad "Sudah nyaman dengan ketidakberesan di masa lalu."
Fuad sebelumnya menolak menjadi saksi meringankan bagi dua pegawainya yang menjadi tersangka suap perusaahan pajak PT master Steel.Suap ditujukan untuk meringankan hukuman Master Steel. "(Caranya) dengan merekayasa bahwa tidak ada temuan dan bukti hukum yang kuat untuk dipidanakan," ucapnya.
Menurut dia, keinginan orang memasukkannya sebagai saksi sebagai permainan pihak-pihak yang ingin membunuh karakternya. "Target mereka adalah agar saya datang ke KPK terus nanti di foto-foto wartawan dan dijadikan headline," kata dia.
MARTHA THERTINA
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo