Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KBS Pernah Tukar 39 Satwa dengan Mobil

Editor

Zed abidien

image-gnews
Sejumlah petugas melakukan penyelamatan terhadap satwa Banteng (Bos javanicus) yang mengalami patah kaki di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jatim, Selasa (13/3). ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah petugas melakukan penyelamatan terhadap satwa Banteng (Bos javanicus) yang mengalami patah kaki di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jatim, Selasa (13/3). ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya menukar 39 satwa dengan kendaraan operasional berupa sebuah mobil Toyota Kijang Innova dan sebuah motor. Penukaran dilakukan karena puluhan satwa tersebut over populasi di KBS. "39 satwa itu ditukar dengan kendaraan operasional yang kita butuhkan," kata Humas KBS, Agus Supangkat pada Tempo, Selasa, 2 Juli 2013.

Sebanyak 39 satwa itu terdiri dari 11 jenis, yaitu 10 ekor pelikan kacamata, 4 ekor burung Petuk Padi hitam, 4 ekor burung Ibis Putih Kepala Hitam, 3 ekor rusa Bawean, 3 ekor kangguru tanah, 2 ekor banteng, 2 ekor orangutan, 4 ekor kambing gunung, 3 ekor kijang, 3 ekor sipatungga dan 2 ekor babirusa. Mereka dikirim menggunakan jalur darat ke Lembaga Konservasi Lembah Hijau di Bandar Lampung pada 29 Juni 2013 lalu.

Menurut Agus, Lembah Hijau merupakan lembaga konservasi baru sehingga belum memiliki satwa. Sedangkan KBS merasa perlu untuk mengurangi satwa yang berlebih sehingga penukaran pun dilakukan. "Kompensasinya kendaraan operasional itu, karena mereka belum punya satwa," kata Agus.

Penukaran ini memang bukan pertama kalinya. Sebelumnya, KBS juga memindahkan 49 satwanya ke Taman Satwa Mirah Fantasia Banyuwangi, awal Juni 2013. Hal ini dilakukan karena Mirah Fantasia telah membayar Rp 600 juta sebagai biaya angkut jerapah jantan yang didapat KBS dari Kebun Binatang Berlin. Satwa-satwa itu juga termasuk dalam daftar over populasi.

Agus memastikan, penukaran satwa itu atas seizin Tim Pengelola Sementara bentukan Kementerian Kehutanan yang di dalamnya juga terdapat unsur Kementerian Kehutanan, Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya.

Ke depan, penukaran satwa juga masih tetap dilakukan karena KBS masih kelebihan sejumlah spesies satwa. Harapannya KBS bisa mendapatkan satwa baru seperti Watusi banteng bertanduk panjang, Eland, dan jerapah betina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala BKSDA Jawa Timur Lutfi Achmad mengatakan lalu lintas satwa dengan cara ditukar memang diperbolehkan. Hanya saja, tukar-menukar itu harus dilakukan dengan syarat. Yaitu ditukar dengan sesama satwa atau barang dan mengantongi surat izin angkut yang dikeluarkan oleh BKSDA. Yang tidak boleh dilakukan adalah memperjualbelikan satwa. Hanya penangkaran yang diizinkan untuk memperdagangkan satwa. "Lalu lintas satwa harus ada persetujuan BKSDA. Kalau memperdagangkan nggak boleh, kecuali penangkaran," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI


Topik Terhangat

Tarif Progresif KRL
|Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?

Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.