TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengingatkan agar seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan tak terlibat dalam permainan anggaran. "Kalau ada yang masih terlibat pengaturan anggaran, saya bilang itu bodoh," kata Nafsiah di kantornya, Selasa, 2 Juli 2013.
Menurut Nafsiah, seluruh pejabat mulai dari unit kesehatan daerah hingga dinas kesehatan kabupaten dan kota harus menegakkan penggunaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Semua kalangan harus bekerja secara profesional, terutama dalam pengadaan barang.
Nafsiah mengingatkan agar jajarannya tak mau ditekan anggota legislatif baik di Dewan Perwakilan Rakyat, DPR Daerah provinsi dan DPR Daerah kabupaten dan Kota. Pegawai Kementerian Kesehatan harus hati-hati dengan klaim anggota DPR dan DPRD yang mengatasnamakan aspirasi masyarakat.
"Anggota dewan itu tak selalu sama dengan suara rakyat. Ada juga yang sebenarnya ingin terpilih kembali. Makanya harus lebih hati-hati," ujarnya. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat Kementerian dan anggota DPR, kata Nafsiah, harus menjadi pelajaran berharga.
Dia juga mengingatkan pada 2013 dan 2014 akan banyak oknum termasuk dari kalangan anggota DPR yang berusaha ikut terlibat dalam pengadaan barang. "Tahun-tahun ini tahun politik di mana akan ada oknum. Saudara jangan mau dibodohi-bodohi. Tolong sampaikan hingga kabupaten dan kota."
Nafsiah mengingatkan agar pejabat di lingkungan Kementerian tak menyalahi sumpah jabatan. Peningkatan profesionalisme pejabat dalam mengelola anggaran, diyakini Nafsiah bakal membawa Kementerian mendapat opini Wajar Tanpa Pengeculian Murni pada hasil pemeriksaan laporan keuangan 2013 mendatang.
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal