TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum berencana membuat kotak suara dari plastik. Bahan tersebut dinilai lebih praktis dan murah ketimbang alumunium. "Kami sudah merancang bentuk kotak, diperkirakan bahannya dari plastik," kata anggota KPU Juri Ardiantoro di kantornya, Jumat 28 Juni 2013.
Juri memperkirakan bentuk kotak suara yang digunakan pada Pemilu 2014 mendatang tak akan sebesar sebelumnya. Pada Pemilu lalu, Komisi membuat kotak suara berukuran besar karena mengikuti besar surat suara. "Pemilu nanti kan surat suara lebih kecil," ujarnya.
KPU, kata Juri, juga sudah merancang bentuk surat suara. Dipastikan surat suara lebih kecil daripada Pemilu lalu, sebab partai peserta Pemilu juga tak sebanyak dulu. "Sekarang partai peserta Pemilu hanya 12. Paling hanya tiga baris," katanya.
Komisi tengah merancang aturan tentang logistik Pemilu 2014. Aturan tersebut akan menentukan bahan dan materi setiap kebutuhan logistik yang diperlukan untuk Pemilu mendatang. Saat ini Komisi tengah menyisir barang apa saja yang masih bisa digunakan. "Kalau masih bisa dipakai, tak perlu pengadaan," katanya.
Anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan untuk kebutuhan logistik, Komisi akan memilih bahan-bahan sekali pakai. Untuk kotak suara, Komisi gunakan plastik, sementara bilik suara, rencananya akan gunakan bahan karton.
Pertimbangannya, barang-barang sekali pakai dinilai lebih irit. KPU tak perlu mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan inventaris logistik. "Kami juga tak punya tempat penyimpanan. Jadi barang sekali pakai saja," ujarnya.
ANANDA BADUDU
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Dialog di TV, Sosiolog UI Disiram Air Munarman
Guru Ini Sebar Foto Bugil di Facebook
5 Tokoh Ini Dinilai Gunakan BLSM untuk Pencitraan
XL dan Axis Merger, Indosat Harus Waspada
Mengapa Popularitas Boediono Rendah
