TEMPO.CO, Kupang - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dua hari terakhir menyebabkan ratusan rumah dan areal pertanian warga di lima desa di wilayah itu terendam banjir.
Lima desa yang terendam banjir itu yakni Desa Bena dan Oebelo Kecamatan Amanuban Selatan, serta Desa Kiufatu, Toineke dan Tuafanu di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella mengatakan banjir yang melanda lima desa itu akibat dari limbasan beberapa sungai kecil yang muaranya tidak menuju ke laut. Limbasan air ini terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah selama dua hari terakhir ini. "Genangan air antara 30 centimeter (cm) sampai 40 cm," katanya kepada wartawan, Sabtu, 22 Juni 2013.
Selain melanda pemukiman penduduk dan lahan pertanian, lanjut Bupati Mella, air juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah-sekolah, sumber air bersih dan beberapa fasilitas umum lainnya. Didesa Bena, katanya, terdapat 50 hektare padi sawah yang siap panen terendam banjir, begitu juga dengan 180 hektare padi sawah di Desa Oebelo.
Pemerintah daerah, kata Paul, langkah awal yang diambil pemerintah adalah mengamankan korban banjir ke tempat yang aman, seperti Posyandu, Puskemas, Kantor Desa dan rumah penduduk yang tidak terkena banjir.
Masalah air bersih, ujarnya, akan didistribusikan oleh PDAM Timor Tengah Selatan, dan dokter kesehatan sudah berada di lokasi. "Pemerintah juga telah siapkan kebutuhan perlatan masak dan tenda," katanya.