TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan BNPB dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bekerja sama untuk menanggulangi bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau yang menyebabkan kabut asap dan menurunnya kualitas udara di Singapura.
“BNPB sebagai koordinator dan BPPT sebagai pelaksana hujan buatan,” kata Sutopo, Kamis, 20 Juni 2013.
Sutopo menjelaskan, berdasarkan pantauan titik api pada 18 Juni lalu data satelit NOAA18 di Kementerian Kehutanan menunjukan di Riau terdapat 148 titik, 26 titik di Jambi, 22 titik di Kalimantan Barat, enam titik di Sumatera Selatan, dan lima titik di Sumatera Barat. “Jumlahnya tergolong kecil jika dibandingkan puncak kemarau yang mencapai ribuan titik,” kata dia.
Dari 850 hektare lahan gambut yang terbakar, 650 hektare sudah dipadamkan. “Sampai saat ini upaya pemadaman masih berlangsung,” ujarnya.
Untuk rekayasa cuaca kali ini, kata Sutopo, BNPB telah menyiapkan dana Rp 25 miliar. Prinsip rekayasa cuaca seperti ini pernah dilakukan di wilayah Jakarta pada Februari-Maret lalu. Yaitu dengan cara memindahkan awan hujan ke tempat yang diinginkan.
Sedangkan di Riau, kata Sutopo, tim gabungan akan mengupayakan agar hujan turun di wilayah yang memiliki banyak titik api.
LINDA HAIRANI
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca Berita Populer Lain:
Ini Bukti SMS Kasus Cebongan Terencana
Cara Jokowi-Ahok Taklukkan Wakil Rakyat
Disadap, Indonesia Minta Penjelasan Inggris
Ini Masukan Radja Nainggolan untuk Timnas U-23
Beredar Kabar, Sabtu Harga Harga BBM Mulai Naik