TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar 125 kontainer berisi buah impor di lapangan penumpukan PT Terminal Petikemas Surabaya mulai membusuk. Manajer Operasional PT TPS, Rumaji, menuturkan 125 kontainer itu berstatus unplugs alias tidak lagi berpendingin. M
enurut dia, importir dianggap enggan mengurus dokumen dan memilih membiarkan ratusan kontainer buah impor tersebut tertahan di TPS. Dengan begitu, TPS terpaksa melepas faslitas reefer kendati komoditas masih menumpuk di lapangan.
Dari jumlah itu, Rumaji memperkirakan sekitar 70 persen kontainer mengangkut buah jeruk impor. "Sudah mulai bau, karena tidak ada pendinginnya," kata ia kepada
Tempo, Jumat 14 Juni 2013.
Kontainer - kontainer itu merupakan akumulasi kedatangan dari Januari hingga Mei 2013 ini dan tertahan lebih dari 30 hari di TPS. Kini, pihaknya menyerahkan pada Karantina dan Bea Cukai Tanjung Perak untuk segera mengeluarkan produk hortikultura impor tersebut.
Lantaran terlanjur membusuk, buah - buah impor akan dimusnahkan daripada diekspor kembali ke negara asal. Semua kontainer milik importir buah asal jakarta. Soal potensi kerugian PT TPS, ia belum bisa mengkalkulasinya.
Ircham Habib, Kepala Kantor Bea dan Cukai Cabang Tanjung Perak, mengatakan kontainer berisi buah impor yang berstatus unplugs, bisa segera diajukan untuk pemusnahan. Namun, ia masih menunggu permintaan dari pihak karantina terkait masalah ini. Apabila sudah mulai membusuk, pasti akan dimusnahkan.
Dia mengaku ada sekitar 350 kontainer buah impor lewat Tanjung Perak yang bermasalah dengan dokumennya. "Kalau di ekspor lagi ya rugi, langsung dimusnahkan saja," kata ia.
Iklan
DIANANTA P. SUMEDI