Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Juli, Kompolnas Sodorkan Kandidat Kapolri ke SBY

Editor

Munawwaroh

image-gnews
Anggota Komisi kepolisian Nasional Adrianus Eliasta Meliala. TEMPO/Seto Wardhana
Anggota Komisi kepolisian Nasional Adrianus Eliasta Meliala. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala mengatakan lembaganya akan menyerahkan beberapa nama kandidat kepala Polri pengganti Jenderal Timur Pradopo ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, awal bulan depan. Dia mengatakan nama yang akan disodorkan adalah kandidat kapolri yang dinilai layak oleh Kompolnas setelah melalui proses penjaringan.

"Kami sudah melakukan berbagai cara untuk melakukan seleksi. Awal Juli kami kirimkan nama-nama itu ke Presiden," kata Adrianus di Mabes Polri, Kamis, 13 Juni 2013.

Menurut dia, saat ini terjaring 11 nama kandidat Kapolri. Mereka adalah Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar, Gubernur Lembaga Pendidikan Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan,  Asisten Operasional Polri Inspektur Jenderal Badroidin Haiti, dan Inspektur Jenderal Anton Setyadi Kepala Divisi Hukum Polri.

Selain itu ada juga Kepala Divisi Teknologi-Informasi Inspektur Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya, Wakil Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Anas Yusuf, Kepala Polda Metro DKI Inspektur Jendera Putut Bayu Seno; Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Saud Usman, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi, dan Kepala Korp Lalu Lintas Inspektur Jenderal Puji Hartanto.

Menurut Adrianus, Kompolnas menjaring nama tersebut berdasarkan beberapa kriteria, baik kepangkatan, usia, dan masa jabatan minimal dua tahun ketika menjabat Kapolri. Setelah itu, Kompolnas menelusuri rekam jejak setiap kandidat dengan meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mulai Kamis ini, Kompolnas mewawancarai para kandidat yaitu Sutarman dan Anang Iskandar. Besok hingga pekan depan akan menyusul wawancara sembilan kandidat lainnya. Setelah itu, Kompolnas akan merangking hasil penilaian setiap kandidat."Kami akan memfinalisasinya pada tanggal 27 dan 28 Juni," kata Adrianus.

Adapun masa jabatan Timur Pradopo sebagai Kapolri akan berakhir tahun depan. Tetapi, Istana mengisyaratkan percepatan penggantian Kapolri pada Agustus 2013. Karena percepatan ini, Kompolnas menyeleksi calon Kapolri sejak awal sebagai masukan kepada Presiden SBY.

RUSMAN PARAQBUEQ

Baca juga:
Indonesia Tak Perlu @TrioMacan2000

Dewi Sandra Belajar Pakai Jilbab dari Dian Pelangi

Dena Rachman Bahagia Menjadi Wanita 

Ical: PKS Pernah Setuju Kenaikan BBM

Soetrisno Bachir Disebut Terima Komisi Rp 1,45 M  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Ma'ruf saat diperkenalkan sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta. Foto: Antara
Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.


Kemiripan Kasus Penemuan Jenazah Satu Keluarga di Depok dan Kalideres Menurut Kriminolog

10 September 2023

Tim Labfor Bareskrim Polri di rumah penemuan 2 jenazah yang sudah menjadi kerangka di kawasan perumahan elit Kecamatan Cinere Depok, Kamis, 7 September 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kemiripan Kasus Penemuan Jenazah Satu Keluarga di Depok dan Kalideres Menurut Kriminolog

Kasus penemuan jenazah ibu dan anak di sebuah rumah di Cinere, Depok, dinilai mirip dengan kasus di Kalideres tahun lalu


Berharap Keadilan dalam Kasus KDRT di Depok yang Viral Melalui Media Sosial

3 Juni 2023

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat turun langsung  menanyakan penanganan perkara kasus KDRT pasutri saling lapor ke Polres Metro Depok, Kamis, 25 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Berharap Keadilan dalam Kasus KDRT di Depok yang Viral Melalui Media Sosial

Menanti penyelesaian yang adil kasus KDRT pasutri di Depok.


Kriminolog UI Sebut Restorative Justice Kasus KDRT di Depok Bukan Penyelesaian Sempurna

2 Juni 2023

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat turun langsung  menanyakan penanganan perkara kasus KDRT pasutri saling lapor ke Polres Metro Depok, Kamis, 25 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kriminolog UI Sebut Restorative Justice Kasus KDRT di Depok Bukan Penyelesaian Sempurna

Kriminolog anggap restorative justice bukan penyelesaian sempurna dalam kasus KDRT.


Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Kriminolog: Tamparan Keras, Ia Cari Jabatan dan Pangkat

10 Februari 2023

TKP pembunuhan sopir taksi online Jalan Nusantara Perumahan Bukit Cengkeh Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin 6 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Kriminolog: Tamparan Keras, Ia Cari Jabatan dan Pangkat

Adrianus Meliala menilai kepolisian kecolongan dengan adanya kasus anggota Densus 88 yang terlibat pembunuhan sopir taksi.


Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Kriminolog Khawatirkan Data Publik

9 Februari 2023

TKP pembunuhan sopir taksi online Jalan Nusantara Perumahan Bukit Cengkeh Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin 6 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Kriminolog Khawatirkan Data Publik

Kriminolog UI, Adrianus Meliala, menyebut pembunuhan sopir taksi online oleh anggota Densus 88 sebagai peristiwa yang mengerikan


Densus 88 Akui Bripda HS Kerap Melanggar, Kriminolog: Harusnya Cepat Dikeluarkan

9 Februari 2023

Daftar 5 Pelanggaran Anggota Densus 88 Sebelum Membunuh Sopir Taksi Online di Depok
Densus 88 Akui Bripda HS Kerap Melanggar, Kriminolog: Harusnya Cepat Dikeluarkan

Anggota Densus 88 Bripda HS kerap bermasalah sebelum menjadi pembunuh sopir taksi online


Kriminolog UI: Tiga Alasan Pembunuhan Sopir Taksi Online oleh Anggota Densus 88 Mengejutkan

9 Februari 2023

Daftar 5 Pelanggaran Anggota Densus 88 Sebelum Membunuh Sopir Taksi Online di Depok
Kriminolog UI: Tiga Alasan Pembunuhan Sopir Taksi Online oleh Anggota Densus 88 Mengejutkan

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai kasus pembunuhan sopir taksi online mengejutkan karena melibatkan anggota Densus 88


Kasus Mutilasi di Bekasi, Dua Alasan Pelaku Pembunuhan Memutilasi Korbannya

2 Januari 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Kasus Mutilasi di Bekasi, Dua Alasan Pelaku Pembunuhan Memutilasi Korbannya

Kriminolog UI Adrianus Meliala mengungkapkan alasan pelaku pembunuhan menggunakan cara mutilasi terhadap korbannya seperti kasus di Bekasi.


4 Orang Satu Keluarga Tewas, Adrianus Meliala: Mungkin Tak Tahu, atau Tak Mau Minta Tolong

12 November 2022

Warga Kalideres dihebohkan dengan penemuan 4 jenazah yang mulai membusuk di sebuah rumah.
4 Orang Satu Keluarga Tewas, Adrianus Meliala: Mungkin Tak Tahu, atau Tak Mau Minta Tolong

Adrianus Meliala sebut berbagai kemungkinan tewasnya satu keluarga di Kalideres, dan persoalan menutup diri dengan lingkungan sekitar.