Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menara Masjid Sunan Kudus Miring

image-gnews
Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah. TEMPO/Achmad Budi
Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah. TEMPO/Achmad Budi
Iklan

TEMPO.CO, Kudus--Bangunan Menara Masjid peninggalan Sunan Kudus (Ja'far Sadiq ) yang dibangun pada abad 15 Masehi, pada bagian atapnya mengalami kemiringan ke utara 11 sentimeter. Menara yang tingginya 18 meter itu, juga mengalami kerusakan dan terlihat miring sekitar satu derajat ke arah barat daya.

Kondisi itu sudah diketahui Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, lima tahun silam. "Karena itu, kami perlu merevitalisasi agar kerusakan tidak berlanjut," kata Rabiman, ahli konservasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, yang ditemui di lokasi Menara Masjid Sunan Kudus, Rabu 5 Juni 2013.

Untuk perbaikannya, Balai membuat andang dari bambu mengelilingi Menara, yang berfungsi sebagai tangga. Karena itu, selama perbaikan para pengunjung tidak diperbolehkan mendekati bangunan Menara. Perbaikannya sendiri, dimulai 1 Juni lalu dengan melibatkan 15 orang ahli purbakala dengan dibantu delapan orang tenaga lokal.

Untuk tahap pertama, dilakukan dengan membongkar pada bagian pustoko (atap ) Menara. Kerangka kayunya diturunkan untuk diperbaiki, dan bagian yang rusak diganti. Sebelum dikerjakan, terlebih dulu kayunya dicuci dengan air rendaman cengkih dan tembakau. "Tujuannya agar kayu tidak dimakan rayap," kata Supriyanto, ahli perbakala yang lain. Juga sirap kayunya, sebagian sudah rusak dan perlu diganti.

Selesai kerangka kayu diperbaiki, sebelum diletakkan ke bagian tumpukan batu bangunan Menara, terlebih dahulu di atasnya dibuatkan peredam getaran. Bahannya dari campuran ijuk dan serabut kelapa. "Ini untuk menghindari getaran yang serius agar tidak mengganggu badan Menara," kata Rabiman. Selain itu, bagian pustoko lama yang terbuat dari bahan logam, akan diganti dengan pustoko terbuat dari tanah yang dipesankan dari perajin Kasongan, Bantul.

Kerusakan pada badan bangunan Menara, juga sudah memprihatinkan. "Kerusakannya sudah mencapai 50 persen. Sebagian besar batanya sudah rapuh, "kata Rabiman. Tapi, perbaikannya dilakukan secara bertahap. Karena itu Balai Pelestarian Purbakala hanya menyediakan 3.000 bata khusus untuk penggantian tersebut. Sedangkan untuk perbaikan secara menyeluruh, menurut Supriyanto, ahli purbakala yang lain, dibutuhkan 50 ribu bata. Karena itu, perbaikannya bersifat tambal sulam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Caranya, dinding tembok didodos pada bagian yang sudah kropos (rusak), lalu diganti dengan bata baru. Untuk bahan perekatnya, terdiri dari bekas gergajian bata lama dan dicampur dengan kalsium atau gamping. "Untuk perbaikan ini butuh waktu enam bulan," kata Supriyanto. Adapun biaya revitalisasi Menara itu didanai dengan anggaran APBN. "Nilainya kami tidak tahu," kata Rabiman.

Selain kerusakan pada Menara, juga ditemukan kerusakan pada bangunan gedung cungkup makam Sunan Kudus. Bangunan itu kondisinya mengalami kemiringan 20 sentimeter ke arah barat laut. Juga ditemukan kerusakan pada ruang tajuk. Simak info cagar budaya di sini.

BANDELAN AMARUDIN



Terhangat:
Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah

Baca juga:
Geng Sopir Angkot 'The Doctor' Lakukan Pembunuhan

Ruhut Tantang PKS Keluar dari Koalisi

Lawan Belanda, Timnas Indonesia Latihan Perdana

Usai Kunjungan Priyo, Kalapas Sukamiskin Ditegur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

2 hari lalu

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

17 hari lalu

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

17 hari lalu

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 hari lalu

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

31 hari lalu

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10


Memperjuangkan Situs Aitumeiri Jadi Cagar Budaya, Sekolah Pertama di Papua Tahun 1925

32 hari lalu

KABUPATEN TELUK WONDAMA
Memperjuangkan Situs Aitumeiri Jadi Cagar Budaya, Sekolah Pertama di Papua Tahun 1925

Pemerintah Teluk Wondama, Papua Barat mengupayakan Situs Aitumeiri ditetapkan sebgai kawasan cagar budaya nasional.


Cocok Bagi Pendaki Pemula, Berikut 5 Rute Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan

34 hari lalu

Pendaki menikmati panorama matahari terbit di atas puncak Gunung Penanggungan, Jawa Timur, 31 Mei 2015. Gunung berapi yang sedang dalam masa tidur ini sering dijuluki miniatur Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Cocok Bagi Pendaki Pemula, Berikut 5 Rute Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan menjadi salah satu gunung di Jawa Timur yang banyak digemari masyarakat, khususnya para pendaki pemula. Lalu, bagaimana alur mendakinya?


Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Bakal Jadi Wisata Heritage

35 hari lalu

Asrama Inggrisan, salah satu situs sejarah dari era kolonial di Banyuwangi, Jawa Timur. Gedung ini dulunya adalah kantor telegraf pertama yang dibangun Inggris. TEMPO/Ika Ningtyas
Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Bakal Jadi Wisata Heritage

Asrama Inggrisan merupakan salah satu cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.


Intip Lebih Dekat 4 Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta Melalui Festa Akhir Pekan Ini

36 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Intip Lebih Dekat 4 Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta Melalui Festa Akhir Pekan Ini

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta bakal menggelar event Festival Jogja Kota atau Festa pada Jumat hingga Minggu, 3-5 November 2023.


Merawat Situs Cagar Budaya Lewat Sadar Vegetasi Diserukan di Candi Prambanan

42 hari lalu

Forum dialog gerakan Siap Sadar Lingkungan di Komplek Candi Prambanan, Rabu petang (25/10/2023). Dok.istimewa
Merawat Situs Cagar Budaya Lewat Sadar Vegetasi Diserukan di Candi Prambanan

Kondisi lingkungan dan alam, seperti di wilayah gunung berapi, bisa mengancam keberadaan situs cagar budaya.