TEMPO.CO, Balikpapan - Satuan Polisi Pamong Praja Balikpapan Kalimantan Timur meningkatkan kewaspadaan menyusul rencana penutupan lokalisasi prostitusi, kilometer 17 Karang Joang pada 5 Juni nanti.
Ada kekhawatiran, penutupan lokalisasi ini membuat para pekerja seks komersial (PSK) Balikpapan kembali mencari mangsa di jalan-jalan. "Kita intensifkan pengawasan di sejumlah tempat tempat umum Balikpapan," kata Kepala Satpol Balikpapan, Freddy Pasaribu, Kamis (30/5).
Freddy mencontohkan penanganan pasca penutupan lokalisasi Manggar Sari yang perlu tindakan tegas dari aparat. Personil Satpol terpaksa harus membuat pos jaga guna memastikan para PSK tidak beroperasi kembali. "Selain juga memantau aktifitas mereka di tempat tempat umum Balikpapan," paparnya.
Satpol Baikpapan memfokuskan pengawasan di sejumlah titik lokasi seperti Pasar Baru, Bekapai hingga Manggar Sari. Tujuan utama agar kebijakan penutupan prostitusi ini ditaati seluruh pihak.
Setiap hari, Freddy mengaku menurunkan sebanyak 60 hingga 80 personil untuk patrol rutin di lapangan. Aktifitas prostitusi memang menurun dengan drastic.
Penutupan komplek kilometer 17 Karang Joang nantinya melibatkan setiap unsur keamanan seperti TNI/Polri hingga Satpol Balikpapan. Minimal terdapat 100 personil aparat untuk menggusur aktifitas lokasi maksiat ini. "Nanti ada petugas yang menjaga lokasi di situ, terdiri Satpol, Polisi dan TNI," paparnya.
Pemkot Balikpapan mengalokasikan anggaran hingga Rp 1,2 miliar untuk memulangkan sebanyak 311 PSK Kilometer 17 Karang Joang. Dana ini dimaksutkan sebagai uang tali asih agar para PSK beralih profesi usai penutupan prostitusi ini.
Balikpapan menjanjikan penutupan komplek pelacuran Lembah Harapan Kilometer 17. Desakan penutupan tempat prostitusi ini sudah berlangsung sejak tahun 2000 hingga tahun 2013 ini.
Penutupan lokalisasi itu, berdasarkan desakan dari berbagai elemen masyarakat Balikpapan.
SG WIBISONO
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah