TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Komisi Pertahanan DPR Susaningtyas Kertopati meminta Mabes TNI tidak menganggap remeh pendaratan pesawat militer Amerika Serikat di Aceh. Menurut Nuning, sapaan Susaningtyas, TNI harus memastikan apakah pendaratan itu merupakan sebuah upaya deception atau pengelabuan.
"Pemerintah harus hati-hati terhadap langkah deception," kata Nuning saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 21 Mei 2013. Namun dia mengapresiasi langkah TNI AU yang menahan awak pesawat dan meminta mereka memproses izin terbang ke wilayah Indonesia. "Banyak negara yang berkepentingan terhadap Indonesia," ujarnya.
Baca Juga:
Nuning menyatakan, pesawat militer AS merupakan penerbangan jarak jauh. Sehingga sangat kecil kemungkinan pesawat tersebut nyasar ke Indonesia. Seorang pilot yang terbang jauh tidak mungkin tidak bisa membedakan tujuan penerbangan. Menurut politikus Hanura ini, intelejen harus bekerja untuk menyelidiki maksud dan tujuan pesawat ini memasuki wilayah Indonesia.
Dia meminta Mabes TNI memberikan peringatan kepada Kedutaan Besar Amerika, Departemen Pertahanan Amerika, dan Militer Amerika. Menurut Nuning, jangan sampai ada upaya untuk mendapatkan data penting mengenai pertahanan Indonesia. "Hati-hati terhadap proses pengelabuan," kata dia.
Kemarin, pesawat militer Amerika Serikat jenis Dornier 328 mendarat tanpa izin di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. Pesawat tersebut diduga salah mendarat sehingga terpaksa ditahan sementara oleh TNI Angkatan Udara. Awak pesawat diminta memproses izin terbang ke Markas Besar TNI.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita lainnya:
Skenario Tukar Kursi, Lobi Fathanah di Pesawat
Calon KSAD Moeldoko Diingatkan 'Operasi Sajadah'
Diajak Mesum, Gadis Bercadar Nekat Potong 'Burung'
Gadis Bercadar Jadi Tersangka Pemotong 'Burung'