Mak Wati sehari-hari berkeliling menjual aneka makanan di Gedung Nusantara I. Makanan yang ditawarkan macam-macam. Misalnya, nasi sayur, lontong sayur, bakwan, tahu isi hingga tahu goreng. Selain untuk menutupi kebutuhan hidup, Mak Wati mengaku berdagang karena ingin menghibur diri dan bersosialisasi. "Biar nggak stress," kata dia.
Mak Wati lahir di Jakarta, 16 Februari 1953. Masa kecilnya dihabiskan di kompleks perumahan PT Kereta Api. Ayahnya merupakan pegawai di perusahaan tersebut. Mak Wati mengaku hanya lulusan Sekolah Rakyat di Manggarai. Dia lalu menikahi Wagimin pada 20 Februari 1969. Suaminya sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Mak Wati menuturkan, dalam sehari dia bisa mengantongi keuntungan Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.
Hasil perkawinannya dengan Wagimin, Mak Wati memiliki lima orang anak. Dua anak pertamanya, kembar yakni Mulyani dan Mulyanti, dua anak berikutnya adalah Teguh Suroso dan Triyono. Awalnya, Mak Wati hanya ingin punya empat anak. Namun tak disangka-disangka dia justru hamil dan melahirkan Riska. Selisih umur putri bungsunya dengan Triyono adalah 15 tahun. "Saya bilang, ini anak akan bawa rejeki lain," kata dia.
Tak ingin merasa jauh dari anaknya, Mak Wati kerap berhubungan dengan anaknya via Facebook. Terakhir, kekasih sang putri, Hermawan menambah aplikasi Skype di komputer meja rumahnya. Mak Wati bercerita, melalui Skype inilah dia kerap menyapa anaknya. Emang Mak Wati bisa mengoperasikan komputer? "Kan saya diajarin, belajar juga gitu," ujarnya.
Dari jejaring sosial inilah, Mak Wati melepas kangen dengan anaknya. Rencananya, September 2013 mendatang Riska akan merampung studinya di Jerman dan kembali ke Indonesia. "Bagi Emak, pendidikan itu yang utama," kata Mak Wati menutup pembicaraan.
WAYAN AGUS PURNOMO
PKS Vs KPK E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh
Baca Juga:
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja
Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah
Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS