TEMPO.CO, Jakarta - Miranda Swaray Goeltom kini tak lagi menetap di Rumah Tanahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Terhitung sejak Rabu, 15 Mei 2013, Miranda menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan Tangerang. Menggunakan mobil tahanan KPK, terpidana kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu berangkat ke Tangerang, siang ini.
Kepindahan Miranda ke sel baru mirip dengan orang yang tengah pindah rumah. Miranda tak cuma membawa diri saja. Ia juga memboyong segala barang miliknya, yang dikemas dalam tiga tas. Ada juga kotak plastik berukuran kecil dan dua sapu.
Ketika meninggalkan Rutan KPK, bekas Deputi Gubernur Senior BI ini mengenakan pakaian serba hitam. Namun seperti biasa, rambut Miranda tetap berwarna ungu kemerahan. Ia pun tak lupa menorehkan perona merah pada bibirnya. Dan kepada awak media massa, Miranda sempat melemparkansenyuman. "Sebagai warga negara yang taat hukum, saya hendak menjalani apa yang harus saya jalani," kata Miranda waktu keluar dari rutan yang di bagian bawah tanah Gedung KPK.
Dalam kasud suap cek pelawat, Miranda divonis tiga tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Majelis hakim menyatakan Miranda terbukti terlibat penyuapan anggota DPR periode 1999-2004 sebesar Rp 24 miliar. Tujuan suap ini untuk memenangkan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, 2004.
Kemarin, juru bicara KPK, Johan Budi, S.P. mengatakan, pemindahan Miranda merupakan eksekusi dari putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Mulanya, Miranda akan dipindah ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, jika masih ada sel kosong. Tetapi jika sel sudah penuh, Miranda akan dieksekusi ke LP Tangerang. Sementara pengacara Miranda, Dave Advitama, membenarkan eksekusi terhadap kliennya itu.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh
METRO Terpopuler:
ABG di Bogor Diperkosa Bergilir dan Berulang-ulang
Kencani Waria, Alat Kelamin Pria Ini Dipotong
Jokowi Lantik Wali Kota Jaksel di Setu Babakan
